Pembangunan Bendungan Bodri Telan Anggaran 1,71 Triliun

JAKARTA, MEDGO.ID – Bupati Kendal, Jawa Tengah Dico M. Ganinduto, B.Sc, menghadiri acara Market Consultation yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), Jum’at (19/11/2021), di Pullman Hotel and Resort, Jakarta.

Bendungan Bodri di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), sebagai salah satu program atau kegiatan rencana induk di Kawasan Kendal, Kota Semarang, Kota Salatiga, Demak, dan Grobogan atau yang tergabung dalam Kedungsapur.

Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kedungsapur dan Kawasan Purworejo, Wonosobo, Magelang, Tegal, Temanggung, serta Kawasan Brebes, Tegal, Pemalang.

Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, saat mengikuti acara Market Consultation yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), Jum’at (19/11/2021), di Pullman Hotel and Resort, Jakarta. (Dok. foto:IST).

Bendungan Bodri diproyeksikan akan mampu menampung air sebanyak 41,7 juta meter kubik dan dapat menampung air baku 2,26 meter kubik per detik. Dapat digunakan untuk mengairi irigasi seluas 8.861 hektar dan mereduksi banjir 10,23% (64,81 meter kubik per detik), serta pembangkit listrik tenaga air 3,2 MW.

Direncanakan, Bendungan Bodri akan mulai dibangun pada Kuartal IV tahun 2024, dimana nilai investasinya mencapai Rp 1,71 triliun dan membutuhkan waktu 6 tahun untuk pembangunannya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Kendal menyampaikan bahwa Kabupaten Kendal merupakan kawasan yang sangat penting bagi Provinsi Jawa Tengah, karena sebagai kota penunjang bagi kota Semarang dan pintu masuk ke kawasan destinasi prioritas Borobudur.

Lebih lanjut Bupati Kendal memaparkan bahwa Kabupaten Kendal juga memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih 42 km dan merupakan yang terpanjang di Jawa Tengah, memiliki lahan pertanian pangan berkelanjutan seluas 22.400 hektar dan produsen telur ayam nomor 2 serta sebagai pusat pertumbuhan Jawa Tengah melalui ekspor dan penyerapan tenaga kerja dari wilayah Kawasan Industri Kendal seluas lebih dari 5.000 hektar.

“Di masa yang akan datang, Kabupaten Kendal juga akan memiliki pelabuhan laut yang terintegrasi dengan Tanjung Mas, harbour tol yang menghubungkan antara pelabuhan dan kawasan industri, pipa gas yang siap menunjang kawasan industri, dan berbagai infrastruktur strategis penunjang industri lainnya”, terang Dico.

Bupati Kendal mengemukakan bahwa proyek Bendungan Bodri memiliki peran yang sangat penting bagi Kabupaten Kendal dan keberlanjutan kawasan industri.

“Kami berharap proyek ini bisa berjalan dengan baik, memberikan nilai tambah bagi investor dan memberikan multiplier effect yang besar bagi masyarakat Kabupaten Kendal dan Jawa Tengah”, pungkas Bupati Kendal. (*).