Militer Israel menembak mati tiga warga Palestina selama penggerebekan di Tepi Barat yang diduduki pada hari Kamis (12/1), kata pejabat kesehatan Palestina, pertumpahan darah terbaru dalam berbulan-bulan meningkatnya kekerasan antara Israel dan Palestina.
Militer, yang telah melakukan penggerebekan hampir setiap malam di wilayah itu sejak awal tahun lalu, mengatakan pasukan mereka yang memasuki kamp pengungsi Qalandia sebelum fajar dibombardir dengan batu dan balok semen.
Sebagai tanggapan, militer mengatakan pasukan itu melepaskan tembakan ke arah warga Palestina yang melemparkan benda-benda dari atap rumah.
Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi pria yang tewas tertembak itu sebagai Samir Aslan (41 tahun).
Saudara perempuan Aslan, Noura Aslan, mengatakan pasukan keamanan Israel masuk ke rumah mereka pada pukul 2:30 pagi untuk menangkap putra Aslan yang berusia 18 tahun, Ramzi. Saat Ramzi diseret pergi, ayahnya berlari ke atap untuk melihat apa yang terjadi, katanya. Beberapa saat kemudian, seorang penembak jitu Israel menembaknya dari belakang.
Istri Aslan menelepon ambulans, tetapi Noura mengatakan tentara awalnya mencegah petugas medis mencapai rumah tersebut. Saat Aslan dalam keadaan bersimbah darah, keluarganya menyeret tubuhnya menuruni tangga dan meminta bantuan. Ambulans menjemputnya sekitar 20 menit kemudian, kata Noura.
Militer Israel juga menggerebek bagian utara Tepi Barat pada hari Kamis, memasuki desa Qabatiya di selatan kota Jenin dan mengelilingi sebuah rumah di desa itu. Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa pasukan Israel menembak mati Habib Kamil yang berusia 25 tahun dan Abdel Hadi Nazal yang berusia 18 tahun.
Militer mengatakan pasukan keamanan memasuki Qabatiya untuk menangkap Muhammad Alauna, seorang warga Palestina yang diduga merencanakan serangan militan. Militer mengatakan tentara menembak sejumlah warga Palestina selama penggerebekan itu, termasuk seorang pria yang mencoba melarikan diri dari tempat kejadian dengan Alauna, seorang pria bersenjata yang menembaki pasukan dari dalam mobilnya serta sekelompok warga Palestina yang melemparkan batu ke arah pasukan Israel. Belum jelas apa yang dilakukan Kamil saat ia ditembak.
Kematian pada Kamis membuat jumlah warga Palestina yang tewas di Tepi Barat tahun ini menjadi sembilan, termasuk dua warga Palestina yang tewas Rabu dalam insiden terpisah di Tepi Barat. Satu tewas dalam penggerebekan militer Israel di bagian utara, dan satu lagi tewas setelah menikam dan melukai seorang pria Israel di bagian selatan.
Israel meningkatkan penggerebekan militernya musim semi lalu, setelah serentetan serangan Palestina terhadap Israel menewaskan 19 orang. Israel mengatakan operasi itu dimaksudkan untuk membongkar jaringan militan dan menggagalkan serangan di masa depan. [voaindonesia/ab/uh]