Gorontalo, MEDGO.ID — Bakal calon anggota DPD RI, Yusri M. Helingo, SE., MM hari ini, Kamis (11/5/2023) sekitar pukul 15:00 WITA resmi mendaftar di KPU Provinsi Gorontalo. Kedatangan Yusri bersama pendukung dan simpatisan diterima langsung oleh Ketua KPU Provinsi Gorontalo, Fadliyanto Koem beserta komisioner KPU lainnya.
Usai mendaftar, Yusri dalam keterangan persnya menuturkan, tak dapat dipungkiri, bahwa setiap langkah untuk menuju sukses, tidak luput dari halangan dan rintangan. Entah itu cemoohan, ejekan, cibiran dan lain sebagainya.
“Semua akan kita hadapi dengan senyum, meski terasa pahit dan sakit. Sakitnya di sini. (sambil menunjuk dada kiri-red),” terang Yusri.
Bagi Yusri, itulah realita kehidupan yang harus diterima. Mudah-mudahan, rasa pahit itu akan menjadi obat menuju kesuksesan. Harapan akan selalu menunggu setiap waktu. Apa yang terjadi hari ini adalah hasil rencana kemarin. Sedangkan apa yang akan terjadi besok, tergantung apa yang direncanakan hari ini.
Yusri juga mengungkapkan, setiap orang pasti ingin hidupnya bahagia, lahir dan batin. Terkadang seseorang mencari kebahagiaan di sana sini dengan berbagai cara, tapi tak menemukannya.
Menurut Yusri, kebahagiaan itu dibuat, bukan dicari. Cara bahagia sederhana adalah ketika seseorang bisa memberikan manfaat kepada orang lain.
“Nah, itulah motivasi saya untuk masuk sebagai calon Anggota DPD. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain,” ungkapnya.
Yusri mengaku, secara manusiawi melihat nama-nama bakal calon anggota DPD, sedikit membuatnya ciut. Mereka telah melewati pengalaman panjang dalam meraih kesuksesan menjadi Anggota DPD ataupun dalam jabatan politik lainnya.
“Sebagai pendatang baru, tentu rasa itu harus saya buang jauh-jauh dari perasaan dan pikiran saya. Bagi saya, persaingan semata-mata bukan dengan orang lain, tapi dengan diri kita sendiri,” ungkap Yusri.
Kemenangan kata Yusri, bukanlah memegang kartu yang bagus, tapi bagaimana memainkan kartu yang buruk dengan baik.
“Intinya, semua hanya bisa dilakukan dengan ikhtiar. Setelah itu, kita serahkan semuanya atas kehendak Allah. “La tataharraku dzarratun illa bi idznillah” (Tidak akan bergerak sebiji zarah tanpa izin Allah),” tandasnya****