Asahan, MEDGO.ID – Wakil Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin membuka rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Asahan Tahun 2023 di Aula Melati Kantor Bupati, Selasa (20/6/2013).
Dalam amanat, Wakil Bupati menyampaikan stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak Balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK).
Stunting dapat memperngaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak, anak stunting memiliki resiko lebih tinggi menderita penyakit kronis dimasa dewasanya.
Bahkan stunting dan malnutrisi diperkirakan berkontribusi pada kurangnya 2-3% Product Domestic Bruto (PBD) setiap tahunnya.
“Stuntiny tidak hanya menyerang fisik tetapi juga menghambat pengembangan otak,” kata Wakil Bupati Asahan.
Wakil Bupati juga mengatakan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kabupaten Asahan turun dari 18,9% tahun 2021 menjadi 15,3% pada tahun 2022 dan hasil EPPGBM tahun 2022 sebanyak 295 Balita stunting turun menjadi 285 Balita stunting di Asahan pada tahun 2023.
Oleh sebab itu target Nasional 14% di tahun 2024 harus bisa kita capai.
Dirinya yakin dan percaya dengan kekuatan kita bersama semuanya bisa bergerak dan angka itu bukan angka yang sulit untuk di capai asal semuanya bekerja bersama-sama.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim kegiatan rembuk Stunting tahun 2023 ini secara resmi saya buka,” ucapnya.
Acara tersebut juga di rangkai dengan penanda tanganan komitmen bersama untuk menurunkan angka Prevalensi Stunting yang di awali oleh Wakil Bupati dan di ikuti seluruh tamu undangan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Dr. Binsar Parulian Sitanggang.
Turut hadir Mewakili Danlanal TBA, Mewakili Kapolres Asahan, Mewakili Dandim 0208/AS, OPD, Kakankemanag, PMI, IDI Kabupaten Asahan, IBI Kabupaten Asahan, Camat, Lurah, TP – PKK Kabupaten Asahan, KPAI Asahan, Stikes Asyifa Kisaran, Mewakili Stmik Royal Kisaran. (ZF)