Kota Gorontalo, MEDGO.ID — Disela pembahasan Evaluasi Gunernur terkait usualan Rancangan APBD Perubahan Kota Gorontalo tahun 2024, muncul bahwa pihak Kepala sekolah dan bendahara SMP kesulitan dalam pencairan dana BOS (Banguan Operasional Sekolah).
Hal tersebut disampaikan oleh anggota Badan anggaran DPRD Kota Gorontalo, Totok Bahtiar. Menurutnya, saat komisi III menggelar rapat bersama stakeholder, diantaranya muncul masukan dari pihak pengelola dana BOS.
Totok berharap pihak pemerintah kota melalui badan keuangan dapat memfasilitasinya, mengingat, keterlambatan pencairan dana tersebut dapat mengganggu operasional sekolah.
”Kami minta pemkot dapat membantu kendala pihak sekolah, karena selama ini mereka kesulitan pencairan dana di BSG,” tegas Totok yang merupakan politisi Golkar ini.
Akibatnya, sampai dengan pembahasan APBD-P ini, belum dapat dicairkan oleh pihak sekolah. Padahal, operasional sekolah sangat bergantung pada dana BOS tersebut.
”Sampai hari ini, (27/10/2024) pencairan dana BOS belum dapat dilakukan,” ungkap Totok.(Adv/RM)