POLISI yang satu ini bintang 2 (Irjen-Inspektur Jendral red). Namanya Teddy Minahasa. Dia diduga menjual narkoba. Kapolri sendiri yang memerintahkan penangkapannya. Dan mari kita simak drama baru di kepolisian. Mengalahkan drama di HBO, Netflix, Disney+, Amazon Prime, dll.
Teddy Minahasa ini profilnya sangat menarik. Dia adalah polisi terkaya di Indonesia. Gemar dan aktif dalam komunitas Harley Davidson. Tentu, tidak sembarang orang yang bisa melaporkan kekayaan hingga 29 milyar. Lebih-lebih, dia adalah polisi. Tapi Teddy dengan mantap menuliskan daftar kekayaan tersebut.
Saat menjadi kapolad Sumbar, Teddy Minahasa mendapatkan gelar, “Tuangku Bandaro Alam Sati”, istrinya pun dikasih gelar. Mantab. Lagi-lagi, tidak sembarang orang punya gelar hebat nan dahsyat seperti ini.
Dan dia baru saja jadi Kapolda Jatim. Lagi-lagi, tidak sembarang polisi bisa menjadi kapolda di tempat sangat penting ini.
Nasib. Kemarin dia dicokok dengan tuduhan super serius: jualan narkoba.
Lagi-lagi, tidak sembarang polisi bisa jualan narkoba. Lah, jualan warteg, toko kelontong saja jarang, apalagi ini jualan narkoba.
Kasus ini ngeri. Melibatkan kapolsek, kapolres, dan diduga kapolda juga terlibat. Ujung ke ujung. Mulai dari polisi pangkat bawah, sampai bintang dua di pundak.
Buat yang tidak tahu, mari kita flash back dulu. Mei 2022, Teddy Minahasa, sebagai Kapolad Sumbar, memberikan apresiasi kepada anak buahnya yg sukses mengungkap sekaligus menyita 41,4 kg sabu. “Pengungkapan ini telah menyelamatkan 414.000 jiwa dengan asumsi 1 gram sabu di konsumsi oleh 10 orang,” kata Teddy saat itu.
Bukan main.
Lagi-lagi, tidak sembarang polisi yang bisa bilang kalimat tersebut.
Nasib. Berat. Hari-hari ke depan, berat sekali perkara yang harus dihadapi Teddy. Tuduhannya serius sekali. Menjual narkoba–dan dia polisi. Maka, mari kita simak drama baru di kepolisian ini.
Saya sungguh masih percaya, masih ada polisi yang jujur di negeri +62 ini. Ayo, kalian polisi yang jujur marahlah! Marah! Bongkar, laporkan, viralkan semua polisi-polisi jahat di sekitar kalian. Sungguh, rakyat bersama kalian.
Lagian, saat polisi-polisi jahat ini bersih, kalian sendiri yang akan happy loh.
*Penulis novel ‘Negeri Para Bedebah’