Kota Gorontalo, MEDGO.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo telah menyelesaikan Sensus Pertanian tahun 2023. Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki berharap ST2023 mampu menyajikan data untuk menjawab isu pangan terkini.
“Hasil ST2023 harus menjadi pijakan untuk merancang masa depan pertanian dan pangan di Indonesia khususnya di Provinsi Gorontalo sebagai daerah agraris,” ujar Budi saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Verifikasi Data ST2023, bertempat di Ballroom Hotel Grand Q Kota Gorontalo, Senin, (16/10/2023).
Mantan Kepala Bapppeda ini berujar, terdapat dua isu kunci pertanian dan pangan global yang perlu diperhatikan. Pertama, ketahanan pangan terkait ketersediaan, akses dan keterjangkauan. Di mana dalam hal ini yang masih menjadi tantangan adalah pengetahuan dan adaptasi teknologi yang masih kurang, di tengah tekanan permintaan pangan domestik yang terus meningkat.
Isu selanjutnya terkait kualitas dan keamanan pangan. Prevelensi tengkes (stunting) dan gizi buruk masih relatih tinggi di beberapa wilayah. Keberlanjutan secara sosial, ekonomi dan lingkungan juga tidak kalah penting.
“Oleh sebab itu kenapa hasil ST2023 diharapkan mampu menjawab isu dan tantangan pangan. Sangat banyak manfaat yang bisa kita ambil dari hasil ST2023, misalnya kita bisa mendapatkan data jumlah pelaku usaha pertanian, geospasial statistik pertanian, volume dan nilai produksi komoditas pertanian, struktur demokrafi petani serta luas lahan pertanian,” harapnya.
Bedasarkan data, kontribusi sektor pertanian terhadap total PDRB Provinsi Gorontalo di tahun 2022 adalah sebesar 37,98 persen. Subsektor tanaman pangan memberikan kontribusi terbesar yaitu 19,36 persen, diikuti subsektor perikanan sebesar perikanan 9,65 persen. Selanjutnya holtikultura, perkebunan, peternakan memberikan kontribusi di atas dua persen, dan kehutanan sebesar 0,71 persen.
“Untuk ST2023 kita inginkan diperoleh data pertanian yang betul betul mempersentasikan gambaran sebenarnya dari sektor pertanian di Provinsi Gorontalo,” tutupnya.
Diketahui pelaksanaan sensus pertanian telah melewati seluruh rangkaian tahapan yang dimulai sejak bulan Juli 2023. Selanjutnya adalah pendataan verifikasi data yang akan berlangsung selama bulan Oktober.