Jakarta, (MEDGO.ID) – Aktifis anti korupsi, melaporkan ke KPK, dugaan korupsi yang melibatkan oknum direksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makasar, yang ditaksir negara dirugikan milyaran rupiah.
Hal ini disampaikan oleh, Deswerd Zougira yang merupakan pegiat anti rasywah, menyampaikan laporan tertulisnya ke pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), guna mealporkan dugaan korupsi , yang terjadi ditubuh PDAM Kota Makasar. Menurut Deswerd hal ini tak boleh dibiarkan, karena KPK selaku lembaga yang diberikan kewenangan oleh UU dalam pemberantasan korupsi, harus menindaklanjuti hasil temuan dari lembaga lain, dalam hal ini BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), yang berwenang mengaudit dan menilai ada tidaknya keruggian negara dalam setiap penggunaan uang negara atau daerah.
Laporan yang dilayangkan, pada Jumat (31/01) oleh Deswerd dalam kapasitas sebagai Lembaga anti korupsi SCW (Sulawesi Corupption Wacth), menilai ada pembiaran dalam hal penegakkan hukum, terkait temuan BPK atas laporan keuangan PDAM Kota Makasar, tentang kerjasama PDAM Kota Makasar dengan Pihak Swasta, dengan bandrol senilai ratusan milyar. Pengelolaan tersebut melibatkan pihak swasta, terkait pengelolaan Intalalasi Pengelolaan Air (IPA) Macini Sombala 69 Milyar, dan IPA V Sombo Opu 455 Milyar, milik PDAM Kota Makasar dalam rentang waktu tujuh tahun terakhir.
Koordinator SCW, Deswerd mendesak agar KPK segera menindaklanjuti laporan BPK tersebut, agar publik tak menilai lembaga pemerantasan korupsi ini tak tebang pilih dala penegakkan hukum. Ia sendiri akan merencanakan untuk menggelar jumpa pers dengan media dalam waktu dekat, untuk memperjelas rincian kerugian negara, berdasarkan data yang dimiliki oleh SCW.
“Seharusnya, KPK memperlakukan hal yang sama dalam hal menindak-lanjuti untuk penegakkan hukum, hasil temuan BPK tersebut di atas, sewaktu kasus korupsi IPA II Panakukang buktinya bisa,” tegas Deswerd Zougira Koordinator SCW, usai melayangkan laporan digedung merah putih KPK, pada Jumat (30/01) siang.
Deswerd meyakinkan kepada wartawan hari ini belum dapat membeberkan bukti lengkap, bahwa ia akan mengundang media untuk menggelar jumpa pers, sebagai penyampaian lengkap dalam tempo tak terlalu lama.” “Sabar, pekan depan saya akan mengundang media untuk membeberkan data konkrit laporan kami ke KPK,” kata Deswerd, dengan terburu-buru, yang dikutip dari kabarpublik.id. (KP/MDG-05)