Ribuan Ikan Koi Terlepas ke Danau Limboto Akibat Banjir Besar di Gorontalo

Gorontalo, MEDGO.ID  – Ribuan ikan koi di Desa Barakati terlepas ke Danau Limboto akibat banjir besar yang terjadi di Provinsi Gorontalo pada 10 Juli 2024 Silam.

Lukman peternak ikan koi di Desa Barakati yang tergabung dalam Koperasi Karya Mandiri Barokah mengatakan bahwa budidaya ikan koi di desa tersebut sudah berlangsung kurang lebih selama 7 tahun. Koperasi Karya Mandiri Barokah tersebut didirikan oleh Ir. Al-Habib Muhamad Effendi Al-Eydrus., SH., MM. Koperasi tersebut sengaja didirikan untuk mewadahi berbagai macam usaha ekonomi warga, salah satunya budidaya ikan koi.

“Kami memang mengalami kerugian materil yang cukup besar. Ada sekitar ribuan ekor ikan koi yang terlepas dari kolam budidaya ke Danau Limboto. Memang jarak dari kolam budidaya ke pinggiran danau cukup jauh, namun banjir kali ini adalah banjir yang terbesar sehingga bisa mencapai kolam kami. Dari ribuan ikan koi yang terlepas ke danau, ada beberapa di antaranya yang berukuran 50 cm,” ungkap Lukman.

BACA JUGA :  HUT ke-79 PMI, Momentum Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Lukman menjelaskan bahwa ikan koi yang dibudidayakan di Desa Barakati memiliki beberapa warna seperti putih, orange, dan hitam yang berpadu dalam berbagai kombinasi corak.

“Ikan koi adalah ikan yang berasal dari Jepang. Ikan koi adalah ikan hias yang banyak dipelihara oleh orang karena keindahannya dan dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan,” katanya.

Asep yang juga salah satu peternak koi menambahkan bahwa harga ikan koi yang terlepas berharga mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

BACA JUGA :  Ridwan Monoarfa Tekankan Pentingnya Adaptasi Iklim di Puncak HUT ke-79 PMI Gorontalo

“Ribuan ikan koi di Desa Barakati ini adalah milik Ir. Al-Habib Muhamad Effendi Al-Eydrus., SH., MM, selain sebagai pendiri Koperasi Karya Mandiri Barokah, juga merupakan pembina dari Majelis Zikir dan Doa Muhyin Nufuus dan Majelis Ummul Hani’ah, termasuk Lembaga Seni Pernafasan, Pengobatan, dan Mental Spiritual Melati Suci,” ungkap Asep.

Ikan koi Desa Barakati pernah dipamerkan pada Tomini Innovation Expo di Universitas Negeri Gorontalo pada tahun 2021 silam yang mendapatkan apresiasi dari Menteri Desa dan ditampilkan di halaman instagram pribadinya @halimiskandaranu.

Dr. Funco Tanipu, M.A selaku akademisi Universitas Negeri Gorontalo mengatakan bahwa banjir yang terjadi di wilayah sekitar Danau Limboto merupakan kejadian alam yang tidak bisa dihindari.

“Terlepasnya ribuan ikan koi Desa Barakati ke Danau Limboto kemungkinan besar akan memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat di pinggiran danau,” jelas Funco.

BACA JUGA :  Peringatan HUT ke-79 TNI di Gorontalo: Ridwan Monoarfa Harap TNI Semakin Profesional dan Responsif

Funco menyebutkan bahwa ikan koi di Danau Limboto akan menjadi komoditas strategis baru dikarenakan harganya yang mahal dan memiliki banyak penggemar serta pasar yang cukup menjanjikan.

“Dengan lepasnya ribuan ikan koi yang bernilai ekonomi tinggi ke Danau Limboto, maka otomatis nelayan yang dulunya sempat beralih pekerjaan ke sektor lain akan kembali menjadi nelayan,” tuturnya.

Funco yang juga kelahiran pinggiran danau Limboto menambahkan bahwa jika ikan koi yang jumlahnya ribuan itu berkembang biak di danau limboto, maka suata saat danau Limboto akan menjadi danau ikan koi pertama di dunia.(*)