GORONTALO, MEDGO.ID — Akhir 2020, bursa calon Gubernur Provinsi Gorontalo mulai menguat, hampir semua partai menjagokan kadernya, tak ketinggalan partai Nasdem. Apalagi, berbagai kalangan memberikan dukungan kepada Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel (RG) untuk maju, sangat dinantikan, oleh masyarakathulondalo.
Pilkada 3 Kabupaten di Gorontalo, sudah selesai, perhatian masyarakat kini tertuju pada perhelatan pemilihan gubernur. Hampir setiap ruang publik, tak terpisahkan, membahas jelang Pemilihan Gubernur Gorontalo. Komunitas warkop, pedagang pasar, aktifis dan kaum cendikiawan, membahas nama Rachmat Gobel, agar dapat memimpin Gorontalo. Alasan mereka, komitmen RG dalam memmbangun daerah ini tak diragukan lagi.
Namun demikian, hal ini dinilai oleh partai Nasdem, bila muncul tokoh yang memiliki kemampuan minimal sama dengan Rachmat Gobel, dalam mendorong pembangunan daerah, ditambah lagi sejalan dengan visi misi partai Nasdem, bukan tak mungkin RG akan mendukungnya. “Nasdem sampai sekarang belum ada sikap siapa calon kepala daerah, tetapi kan sudah ada yang digadang-gadang, aspirasi masuk, terutama aspirasi dukungan yang masuk untuk Pak Rahmad Gobel”, kata Mikson Yapanto Pengurus Partai Nasdem Provinsi Gorontalo, saat diwawancarai wartawan, pada Selasa (29/12/2020).
lanjut Mikson, “Di internal partai, khususnya di DPP, dibawah Rahmad Gobel akan mengadakan buat Konvensi calon Wakil Presiden. Konvensi ini bukan cuma tunggal Nasdem, namun dengan membuka ruang bagi partai-partai lain, mungkin PKS masuk atau Golkar.”
Sebagai partai tentu akan bangga bila kader dan pengurusnya, dapat menjadi bagian dari setiap kontestasi pilkada. Hanya saja, Nasdem belajar banyak dari Pilkada 2020 ini.
“Nasdem tidak mungkin ketika konvensi keluar tidak mungkin ada kader yang akan naik, masa dia yang buat konvensi baru tidak ada kader yang maju,” tegas Mikson.
Rachmat Gobel Masih Fokus Menjalankan Tugas Wakil Ketua DPR-RI
Berbagai dukungan yang menjadi aspirasi masyarakat, buat RG tentu hal itu perlu dihargai, namun baginya, ia tetap konsisten menjalankan amanah rakyat, sebagai anggota DPR, yang tetap memiliki peran membangun gorontalo.
“Jadi itu memang tidak bisa dipungkiri, karena pak Rahmad boleh di bilang, mungkin yang sekarang mohon maaf dia salah satu yang fokus dan itu memang sering dia ucapkan, ketika diarahkan kemana dia selalu bilang jangan dulu, saya mau fokus Gorontalo dulu, selalu keluar di mulutnya begitu, ketika di arahkan untuk misalnya begini, dia selalu bicarakan Gorontalo, dia tidak mau bicarakan yang lain,” tegas Mikson.
Beban RG, agar gorontalo dapat keluar dari kemiskinan, karena sejak awal, bagaimana daerah yang menjadi dapil nya, menurun tingkat kemiskinannya, dengan menggunakan posisinya sebagai anggota DPR, untuk membantu pemerintah daerah, bersama menyelesaikan ersoalan ini.
“Gorontalo ini kan masuk 5 wilayah termiskin, itu secara tidak langsung tantangan buat dia, apalagi kapasitasnya sebagai Wakil Ketua DPR , makanya ia mengatakan saya mau sukseskan dulu Gorontalo baru kita bicarakan yang lain,” ujar Mikson meyampaikan pesan RG kepada para pengurus dan kader dalam setiap pertemuan pertai.
Syarat Calon Kepala Daerah Partai Nasdem
Mendukung atau mengusung calon kepala daerah, baik internal dan eksternal partai, tak akan keluar dari visi misi Nasdem, dan ini berlaku paten. “Partai moderen kan, banyak restorasi kan, tidak menutup kemungkinan kader-kader diluar Nasdem masuk yang penting punya integritas dan punya loyalitas, serta komitmen membangun daerah dalam mengurangi angka kemiskinan,” jelas Mikson.
Peluang Koalisi Nasdem Dengan Partai Lain
Peluang Nasdem dalam mebangun koslisi dengan partai lain, sangat terbuka, sebab partai in tak mungkin menutup ruang bagi figur yang memiliki kesamaan, baik sebagai kepala daerah maupun wakil kepala daerah, yang mutlak adalah, memiliki kesamaan platform gagasan dan program membangun daerah.
“Sekarang ini sebenarnya sudah ada orang yang mendekat, mendekat dalam arti melakukan komunikasi, tetapi ada juga yang sudah menjadi target Nasdem, target Nasdem itu ada kriteria salah satunya bisa kerja sama, se misi dengan Pak Rahmad Gobel, Wakil Gubernur itu harus bisa bekerja sama dengan Gubernur,” tegas Mikson.
Koalisi dengan partai mana saja, tak khusus harus dengan partai tertentu, bisa jadi dalam Pilkada 2020 Gorontalo berseberangan, saat Pilgub nanti peluang koalisi terbuka, sebab partai Nasdem tak kaku dalam menjalin komunikasi, dalam mebangun daerah. “Tetapi Nasdem tidak menutup kemungkinan bisa saja koalisi dengan Golkar, politik bisa saja, tergantung konstalasinya ke depan, tergantung Golkarnya, siapa yang dia bawah nanti. Makanya kita belajar dari Pilkada kemarin, kemarin kan kita sudah tahu, misalnya Kabupaten kita kalah,” pungkas Mikson. (MDG)