Ankara, MEDGO.ID — Presiden Turki pada Selasa berbicara dengan raja Malaysia dan Emir Qatar untuk membahas serangan Israel terhadap Masjid al-Aqsa dan warga Palestina.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa secara terpisah berbincang via telepon dengan Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, menurut pernyataan dari Direktorat Komunikasi Turki.
Dalam percakapan dengan raja Malaysia, Erdogan menekankan pentingnya untuk bersatu dalam menghadapi penindasan yang diderita rakyat Palestina akibat serangan Israel di Masjid al-Aqsa.
“Presiden Erdogan menyampaikan keyakinannya bahwa Turki dan Malaysia akan bertindak bersama dan bekerja dengan erat di semua platform yang relevan, khususnya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI),” kata pernyataan itu.
Dalam pembicaraan dengan emir Qatar, Erdogan menyoroti pentingnya upaya bersama Turki dan Qatar dalam memobilisasi negara-negara kawasan dan komunitas internasional melawan serangan Israel terhadap al-Quds, Masjid al-Aqsa dan Palestina,” tambah otoritas Turki.
Pasukan Israel tanpa henti menyerang warga Palestina sejak Jumat lalu saat mereka melukai lebih dari 200 warga Palestina di Masjid al-Aqsa, yang merupakan situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam, dan di daerah Sheikh Jarrah.
Pasukan Israel yang bersenjata menyerbu masjid itu dua kali pada Senin, menembakkan peluru berlapis karet, gas air mata, dan granat kejut ke arah warga Palestina, yang telah melukai lebih dari 300 orang.
Ketegangan memuncak di daerah Sheikh Jarrah sejak pekan lalu ketika pemukim Israel menyerbu setelah pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina.
Pasukan Israel dan pemukim Yahudi telah berulang kali menyerang warga Palestina yang menyampaikan solidaritas mereka dengan keluarga yang digusur.
Setelah kelompok Palestina menembakkan roket sebagai tanggapan atas kekerasan Israel di Yerusalem, Tel Aviv melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza pada Senin malam.
Pada Selasa sore, setidaknya 28 warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, tewas dan sekitar 110 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di wilayah Palestina yang terkepung, sumber lokal mengatakan kepada Anadolu Agency.
Secara keseluruhan, serangan Israel telah melukai sedikitnya 822 warga di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan menduduki Yerusalem pada Selasa pagi, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 – sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.(*)
Simak Pernyataan Presiden Turki Erdogan