Oleh : Tengku Zulkifli Usman
BELUM genap 1 tahun hasan Diab menjabat sebagai PM lebanon dan dia merupakan satu satunya PM lebanon dari kalangan profesional.
Kesemrautan lebanon selama ini yang ditambah lagi dengan musibah ledakan dahsyat pekan lalu semakin memukul seluruh sendi kehidupan politik disana.
Pemerintahan lebanon adalah contoh pemerintahan dengan kualitas manajemen yang sangat rendah dan minim integritas.
Lebanon dilanda konflik seketerianisme yang akut selama berpuluh puluh tahun dan tidak selesai.
Lebanon hidup dengan utang luar negeri yang sangat tinggi di satu sisi, dan di sisi lain angka korupsi di lebanon adalah salah satu paling parah di dunia.
Prancis dan Eropa adalah diantara yang terlibat dalam skandal korupsi di lebanon yang begitu parah.
Sampai sampai, mantan kepala kebijakan luar negeri uni eropa Freferica Mogherini ikut terseret kasus korupsi lebanon, begitu juga dengan IMF dkk.
Korupsi yang berkedok bantuan internasional ke lebanon ini sangat akut. Beberapa menteri prancis di bawah mantan presiden Nicholas Sarkozy juga pernah ikut terlibat skandal ini.
Selain korupsi yang sangat akut, lebanon mengalami perpecahan internal karena isu sekte yang begitu mengemuka.
Lebanon adalah negara yang masuk dalam faksi proxy iran selain irak dan suriah. Yang kedua negara tadi juga setali tiga uang dalam hal kekacauan.
Kalau melihat kondisi lebanon tidak jauh beda dengan kondisi irak dan suriah. Kacau, amburadul, dan wanprestasi.
Selain eropa dan prancis, Saudi juga terlibat dalam memperkeruh kondisi lebanon dengan mendahulukan kepentingan geopolitiknya ketimbang memikirkan nasib rakyat lebanon.
Saudi dan iran tarik menarik kepentingan di lebanon atas nama kekuasaan dan proxy. Iran lewat Hizbullan dan Gerakan amal, dan saudi lewat klan Hariri.
Sedangkan kepentingan rakyat lebanon sendiri semakin diabaikan oleh pihak pihak yang bertikai.
Perlu diketahui, bahwa kalangan sunni di lebanon juga tidak pro saudi, kalangan sunni di lebanon lebih memilih jalur independen karena tidak percaya kepada proxy iran maupun saudi.
Sedangkan kalangan kristen di lebanon lebih dekat dengan syiah iran dan gerakan amal yang saat ini menguasai parlemen negara.
PM lebanon Hassan diab merupakan PM kalangan sunni, tapi sunni sendiri tidak mendukung diab saat pemilihan PM awal tahun lalu dan memutuskan abstain dalam kancah politik lebanon.
Kalangan sunni yang minoritas di lebanon tidak pernah mendapatkan apa apa dari konsesi politik nasional selain hanya dimanfaatkan oleh pihak pihak yang terus bertikai.
Kalangan sunni sempat menaruh harapan kepada mantan PM Rafik Hariri yang tewas dibunuh 2005 lalu oleh kalangan syiah yang berafiliasi ke Suriah.
Tapi setelah Rafiq Hariri wafat, kalangan sunni beralih mendukung Saad Hariri. lalu atas intervensi saudi, Saad Hariri mundur dan kembali menghempaskan harapan kalangan sunni disana di kancah politik.
Presiden Lebanon sekarang Michel Aoun berkinerja sangat buruk, dia berasal dari kalangan kristen maronit.
Tidak jauh beda dengan Michel Aoun, Presiden Presiden lebanon sebelumnya juga tidak kalah bobrok dalam kinerja. Dari Presiden Amin Gamayel sampai Micheal Suleiman.
Secara de facto, lebanon saat ini dikuasi oleh syiah dan kristen. Sedangkan Blok saudi saat ini tersingkir oleh kekuatan tadi karena kalah kuat.
Saudi hadir di lebanon hanya untuk memperluas daerah kekuasaannya sama dengan kehadiran mereka dalam perang yaman. bukan karena benar benar ingin membantu kalangan minoritas sunni atas mayoritas syiah-kristen.
Karena kalah saing dan kalah kuat, akhirnya saat ini saudi memilih “keluar” dari lebanon setelah negara ini semakin dalam menuju jurang konflik.
Lebanon bisa jadi akan menuju negara gagal. Karena akan sangat sedikit negara yang mau membantu lebanon untuk bangkit karena hitung2an untung rugi.
Sejak awal lebanon di setting oleh iran maupun saudi agar berada pada blok anti turki. Karena PM Hariri sebelum tewas adalah termasuk PM yang menginginkan hubungan baik dengan Turki dibawah Erdogan.
Inilah mengapa, kasus tewasnya Hariri sampai saat ini didiamkan oleh iran maupun saudi dan terkesan diabaikan untuk kasus sebesar ini. Karena baik saudi atau iran tidak sepakat Hariri mendekat ke Turki kala itu.
Lebanon dalam prediksi saya akan menyusul yunani baru. Kolaps keuangannya, kolaps politiknya dan menjadi negara lemah dan gagal tanpa ada “saudara” yang akan mau membantu termasuk aliansi Saudi.
Sedangkan secara global, iran dan kalangan kristen yang berafiliasi ke eropa adalah pihak yang paling diuntungkan dengan kondisi lebanon saat ini dalam hal eksplorasi sumber daya untuk kepentingan bisnis masing masing.[]