Pemprov Gorontalo Dinobatkan Terbaik III Pengendalian Inflasi Nasional

Jakarta, MEDGO.ID — Pemerintah Provinsi Gorontalo dinobatkan sebagai terbaik III pengendalian inflasi nasional triwulan I tahun 2023.

Pengumuman itu disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat penyerahan insentif fiskal tahun berjalan triwulan I di kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (31/7/2023).

Kesuksesan menekan inflasi triwulan I membuat Pemprov Gorontalo mendapatkan dana insentif fiskal tahun berjalan sebesar Rp8,98 miliar. Gorontalo jadi yang terbaik di bawah DKI Jakarta dan Kalimantan Tengah.

BACA JUGA :  Akibat Hujan Deras, Beberapa Rumah Warga di Desa Soginti Digenang Banjir

“Sebagai Penjabat Gubernur saya sangat bersyukur atas pencapaian ini. Ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi buat semua OPD yang sudah bekerja, pemerintah kabupaten kota, Bank Indonesia, TNI, Polri dan semua pihak yang sudah berkolaborasi dan berkontribusi menekan inflasi di Gorontalo,” kata Ismail Pakaya.

Ada empat indikator yang menjadi acuan penilaian yakni dimensi upaya pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi serta dimensi tingkat kepatuhan pelaporan setiap bulan. Ada juga dimensi peringat inflasi setiap bulan serta realisasi pengendalian inflasi.

BACA JUGA :  KKSS di Desa Pelambane Deklarasikan Menangkan Paslon SIAP Pada Pilkada Pohuwato

 

“Kolaborasi semua pihak menjadi kunci kami bisa menekan inflasi. Selain program tanam pangan seperti Gerakan Masyarakat Batanam Rica Sandiri (Germas Batari), GNPI dan sebagainya, kami rutin menggelar operasi pangan murah dan bantuan pangan,” bebernya.

Sedikitnya ada 16 program yang dijalankan secara bersama sama untuk menekan inflasi di Gorontalo. Optimalisasi High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) juga menjadi penting. Berikutnya prgram Desa Siaga Inflasi yang digagas TP. PKK bekerja sama dengan instansi terkait.

BACA JUGA :  Gelar Blusukan, Paslon SIAP Jelaskan Pentingnya Investasi Bagi Daerah Untuk Anak Cucu

Data BPS bulan Juni 2023 menunjukkan inflasi Gorontalo berada di angka 2.07 persen. Angka itu berada di urutan ke dua terendah setelah Jambi 1,96 persen dan Sulbar 2,28 persen di bawah Gorontalo. (Adv/IH)