Bukittinggi, (MEDGO.ID) – Pandemi Corona (Covid-19) yang meresahkan masyarakat dunia, saat ini sudah membuat rusuh daerah-daerah Indonesia. Salah satunya di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Pandemi sendiri adalah epidemi penyakit yang menyebar di wilayah yang luas, misalnya beberapa benua, atau di seluruh dunia. Pandemi ini membuat pengaruh besar ke penjuru Bukittinggi, seperti permintaan penjualan masker dan Hand Sanitaizer yang melambung tinggi. Yang lebih membuat panik masyarakat Bukittinggi, ialah seorang warga yang diduga terkena Covid-19 lari dari Puskesmas Mandiangin saat akan dipindahkan ke rumah sakit rujukan.
“Jangan disepelekan, ini sangat berbahaya, sudah beberapa orang dokter yang meninggal”, ujar Walikota Bukittinggi H.M. Ramlan Nurmatias, S.H. Saat jumpa pers siang ini, Senin (23/03).
Tidak hanya dari pemerintah, beberapa intansi terkait juga dilibatkan untuk memberantas Covid-19, Dinas Kesehatan, Polisi, dan TNI. “Sudah dilakukan pemasangan spanduk, ini maklumat dari kapolres, izin-izin keramaian kita pending terlebih dahulu, kalau ada maka akan dibubarkan”, Jawab Kapolres Bukittinggi AKBP Iman Pribadi Santoso, SIK. MH.
Saat ini yang dinobatkan sebagai Rumah Sakit rujukan untuk penderita Covid-19 ialah Rumah Sakit Dr Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi. Kondisi di RSAM saat ini sedang menyiapkan kelengkapan alat-alat seluruhnya, dan kelengkapan ruangan. Seperti yang ada saat ini ada 10 ruang isolasi yang di dalamnya ada Ventilator anak juga Ventilator dewasa. Selain itu akan disediakan 30 di ruangan paru.
Di RSAM sendiri sudah ada 9 orang pasien, dan rencana yang akan masuk ada 9 orang lagi, namun yang dipastikan masuk hari ini hanya 2 orang. Untuk penanganannya sendiri sudah ada 3 orang Dokter yang ditugaskan, seperti Dr. Dedi Herman, Dr. Taufik, dan satu orang Dokter yang tinggal menunggu surat penugasan.
Anjuran dokter untuk masyarakat yang ada dirumah demi pencegahan Covid-19, ada beberapa cara yang dianjurkan. Seperti Social Distansing, hindari bersalaman, mengisolasi diri dirumah, juga disarankan untuk memakan buah khusus yang dagingnya bewarna merah seperti Semangka dan Buah Naga.
Sebagai tambahan informasi untuk diketahui publik bahwasannya Pandemi Corona sangat mudah menginfeksi ibu hamil dan yang akan melahirkan, apalagi anak yang dilahirkan setelah 30 jam bisa dipastikan positif Corona. Maka dari itu dokter menghimbau masyarakat, terutama ibu hamil untuk lebih waspada terhadap virus ini, dan benar-benar memahami bahaya yang mengintai serta cara pencegahannya.
Jika ada warga yang menderita demam lebih dari 38 derjat celcius, segera lapor ke posko kesehatan atau bisa langsung ke RSAM.
“WHO sudah mengeluarkan ICD-nya, ICD adalah untuk penagihan, itu ditanggung sebagian oleh BPJS, tapi pasien yang terkonfirmasi nanti akan ditanggung pemerintah seperti janji dari bapak Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo, karena ini kondisi gawat darurat nasional”, Tutup Dr. Dedi Herman Spesialis paru dari RSAM dan RS Madina Bukittinggi.(Ayu)
Editor : Surya Hadinata