Pemberitaan Wanita Hamil yang meninggal karena Covid-19 Diprotes Keras Oleh Pihak Keluarga

Agam, (MEDGO.ID) – Ditengah Mewabahnya pandemi Covid-19 (Virus Corona), kepastian sumber informasi sangat dibutuhkan, masyarakat diharapkan pandai memilah dan memilih informasi yang tepat agar tidak salah tanggapan dalam menafsirkan berita yang didapat.

Seperti yang terjadi pada keluarga almarhumah Mega (35)yang di kabarkan meninggal akibat terkena Covid-19 di beberapa media massa dan media sosial. Padahal menurut keluarga, hasil pemeriksaan dan test almarhumah belum keluar dan belum diterima oleh pihak keluarga karena pihak Rumah Sakit Dr. M. Jamil Padang sendiri masih menjanjikan akan memberi informasi lengkap setelah hasil pemeriksaan keluar. Dan juga, keluarga mengetahui betul bahwa almarhumah memang semenjak beberapa bulan lalu sudah mengidap penyakit paru-paru dengan komplikasi TBC.

Mega berasal dari Jorong Padang Kudo, Kenagarian Batagak, Kabupaten Agam, namun setelah menikah, almarhumah berdomisili di Tangah sawah,kecamatan Guguak Panjang, Kota Bukittinggi. Mega tutup usia diumur 35 tahun dengan meninggalkan 3 (tiga) orang anak yang masih kecil.

BACA JUGA :  KKSS di Desa Pelambane Deklarasikan Menangkan Paslon SIAP Pada Pilkada Pohuwato
Hasil tes dari keluarga yang meninggal

“Saya merasa nama baik keluarga sedikit terancam akibat isu yang beradar terhadap kakak sepupu saya yang dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19, padahal beliau mengalami sakit paru-paru yang sudah disertai komplikasi virus TBC yang diprediksi dokter yang sudah dideritanya sejak bulan Januari lalu. Namun karena tidak mengacuhkan rasa sakitnya, saat dibawa kerumah sakit pada tanggal (06/04) penyakit tersebut sudah menyebar ke otak, hingga beliau meredang nyawa di rumah Sakit M. Djamali Padang pada pukul 11.30 WIB dan pihak rumah sakit memberi kabar kepada pihak keluarga pada pukul 01.00 WIB bertepatan tanggal (07/04) karena pihak rumah sakit memastikan dulu keadaan beliau”. Ujar Hendra (27) selaku sepupu dari Almarhum Mega.

Karena isu yang menyebar dikalangan masyarakat, semua pihak keluarga pun harus menjalani pemeriksaan di Puskesmas Sungai pua dan menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

Ternyata cukup banyak beban yang dirasakan oleh pihak keluarga, salah satunya tidak bisa berjualan di pasar Padang Lua tempatnya biasa mencari nafkah, sehinga membuat keluarga kehilangan penghasilan. Isu tersebut juga berdampak pada masyarakat Padang Kudo tempat keluarga Mega menetap. Ketika berjualan, masyarakat Nagari Padang Kudo sering mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan dari pedagang lainnya, sehingga hal ini memberikan beban mental tersendiri bagi keluarga korban maupun warga sekitar.

BACA JUGA :  Di Malam Puncak, KT Olongia Desa Sipayo Sukses Menggelar 'Sipayo Bersholawat'

“Dampak dari isu tersebut keluarga di isolasi mandiri dan keluarga almarhum pun tidak bisa berjualan di Pasar Padang Lua, mereka dilarang berjualan karena dicurigai juga terdampak Covid-19, hal tersebut tidak hanya dirasakan pihak keluarga, namun juga berdampak bagi masyarakat Padang Kudo yang ditandai oleh masyarakat lain, padahal warga kami tidak ada yang positif Covid-19”. Ujar Deny Viska selaku wali jorong Padang Kudo, kenagarian Batagak yang didampingi oleh Dony Herman selaku ketua pemuda Padang Kudo.

“Untuk bahan pangan keluarga almarhum hanya dibantu oleh pihak nagari, KSB (Kesatuan Siaga Bencana) Nagari Batagak, dan masyarakat karena mereka tidak bisa beraktifitas karena dalam masa isolasi”, lanjutnya.

BACA JUGA :  Selama Kepemimpinan Saipul, Sejumlah 1.685 Perempuan Mendapat Bantuan UMKM 

“Sebenarnya, yang boleh menyebarkan informasi tentang hasil tersebut harusnya kan pihak rumah sakit, namun nyatanya pihak rumah sakit belum bisa memberikan keterangan tentang hal tersebut karena perlu menunggu hasil tes terlebih dahulu, lalu mengapa tiba-tiba sudah ada banyak pemberitaan bahwasanya warga kami meninggal karena positif Covid-19?”. Ujarnya menyayangkan.

Hendri Dunand, Wali Nagari Batagak, Kabupaten Agam

Senada dengan Deny, Saat di konfirmasi kepada Wali Nagari Batagak (Kepala desa -Red) Hendry Dunant St.Rajo Ameh , beliau berharap media mampu menelusuri serta memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat agar tidak terjadi kesalah pahaman, mengingat info tentang Covid-19 ini akan berdampak secara luas kepada masyarakat. “ sebelum menyebarkan informasi sebaiknya menyelusuri terlebih dahulu, pihak keluarga sampai masyarakat sekitar yang berada di jorong Padang Kudo Kenagarian Batagak, agar berita yang tersebar tidak simpang siur”. Tukas Hendry. (Rahmi)