Puing-puing berserakan di beberapa ruas jalan di Gaza hari Selasa pagi setelah serangkaian serangan udara Israel. Ini merupakan eskalasi yang dipicu oleh meningkatnya ketegangan di Yerusalem dan bentrokan beberapa hari di sebuah masjid ikonik di kota suci itu.
Dua puluh dua orang, termasuk sembilan anak-anak, tewas semalam di Gaza.
Militer Israel mengatakan enam warga sipil cedera Selasa pagi setelah militan Palestina meluncurkan puluhan roket dari Gaza.
Kekerasan baru ini, seperti juga yang sebelumnya, dipicu oleh klaim yang saling bertentangan atas Yerusalem, yang menjadi lokasi beberapa tempat suci penting bagi umat Islam, Yahudi dan Kristen.
Israel secara ilegal menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, sejak Perang Arab-Israel 1967 dan mencaplok seluruh kota pada 1980 kemudian mengklaimnya sebagai ibu kota negara, yang dilansir dari aa.com.tr
Pada Selasa pagi, Hamas dan militan Gaza telah menembakkan lebih dari 200 roket. Ini memicu sirene serangan udara di Yerusalem. Ledakan dapat didengar dalam apa yang diyakini sebagai serangan pertama terhadap kota itu sejak perang 2014.
Di Gaza, serangan drone Israel menewaskan seorang lelaki di Khan Younis, kota di selatan Gaza, pada Selasa pagi, menurut laporan beberapa media lokal.
Dalam serangan lainnya, seorang perempuan tewas ketika sebuah misil menghantam lantai atas sebuah apartemen di kamp pengungsi Shati di pinggiran Kota Gaza, kata Kementerian Kesehatan Gaza.
Sayap bersenjata Hamas menyatakan meningkatkan serangan roketnya menyusul serangan udara terhadap bangunan tersebut.
Militer Israel menyatakan telah melancarkan puluhan serangan udara terhadap Gaza semalam, menarget apa yang disebutnya sebagai instalasi militer Hamas.
Puluhan roket dicegat oleh sistem pertahanan Kubah Besi Israel. [uh/ab/voaindonesia]
Namum Hamas menyebut berhasil menmbus Iron Done dari 300 an roket yang diluncurkan Hamas, yang berhasil dicegat hanyya 40 an. Ini menandakan bahwa peralatan militer Hamas telah mengalami kemajuan yang signifikan. (Red)