Pada Momen Dies Natalis, Rektor Deklarasikan UNG Sebagai Kampus Kerakyatan

GORONTALO – Perayaan Dies Natalis ke-57 menjadi momen spesiap bagi seluruh Civitas Akademika UNG. Pada momen spesial ini, Eduart Wolok menegaskan arah baru Universitas yang ia pimpin dengan mendeklarasikan Kampus Merah Meron UNG sebagai Kampus Kerakyatan.

Bagi Eduart, UNG mesti menjadi Kampus Kerakyatan, sebab dengan begitu kampus tidak berada di menara gading ilmu pengetahuan.

“Kenapa kampus kerakyatan? Sebab fokus UNG kedepan adalah membangun ekosistem akademik yang berbasis pada kawasan perdesaan, khususnya di kawasan Teluk Tomini dan Utara Indonesia. Menyebut desa berarti sangat dekat dengan rakyat. Maka kampus kerakyatan bukan saja jargon, tapi juga pilar penting bagi UNG di masa akan datang”, tutur Eduart.

BACA JUGA :  Di Malam Puncak, KT Olongia Desa Sipayo Sukses Menggelar 'Sipayo Bersholawat'

Momentum Dies ini bagi Rektor UNG ini adalah refleksi sejauhmana kiprah UNG hari ini, apakah terasa di rakyat atau tidak, apakah hasil riset dan pengabdian masyarakat bisa bermanfaat atau tidak.

“Kita tak bisa lagi berumah diatas awan, kita harus “turun ke bumi”, ke realitas masyarakat. Kita harus dekat dengan rakyat, jangan lagi ada jarak dengan masyarakat. Kita harus hadir di tengah-tengah masyarakat”. terang Eduart.

BACA JUGA :  2 Rumah dan Kantor PDAM Terbakar, Kades Buntulia Tengah : Berasal Dari Anak Yang Bermain Api 

Melalui cara tersebut kata Rektor, kontribusi UNG terhadap kawasan teluk tomini akan menjadi luar biasa. “Apalagi bisa kita jaga dan wujudkan bersama maka insyaallah UNG yang unggul dan berdaya saing bisa kita wujudkan bersama,” pungkas Rektor. (**)