Kota Gorontalo, MEDGO.ID – Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkup Pemerintah Provinsi Gorontalo, terus didorong untuk segera menggunakan aplikasi sistem informasi kearsipan dinamis terintergrasi (Srikandi).
Hal tersebut menjadi penekanan Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki, saat membuka Rapat Persiapan Penilaian Interviu SPBE Tahun 2023, Selasa, (25/7/2023) di ruang Huyula, Kantor Gubernur.
Menurut Budiyanto, bicara soal Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronika (SPBE) berarti seluruh aplikasi berbasis elektronik harus dimaksimalkan, utamanya aplikasi Srikandi. Aplikasi yang sudah ada sejak tahun 2020 ini, hadir untuk mempermudah digitalisasi layanan surat menyurat dengan tanda tangan digital dan pengarsipan dokumen.
“Maka pertanyaannya, apakah teman-teman di tim ini sudah mendorong interopobility yang ada di aplikasi? Kita ambilah satu atau dua sampel aplikasi yang harusnya dia sekali pakai dan saling terintegrasi, Srikandi contohnya. Apakah itu sudah digunakan oleh semua OPD? Apakah itu sudah bisa kita lakukan? Padahal ini sudah dilaunching,” ujar Budi.
Mantan Kepala Bapppeda ini menambahkan, untuk domain layanan SPBE atau layanan administrasi pemerintahan berbasis elektronik, yang sudah menjadi arahan dari Kemenpan-RB bersama dengan Kominfo, diharapkan adalah yang sudah memiliki memoratirium untuk beragam aplikasi. Dan yang harus dilaksanakan adalah mendorong interoperobilitas (berbagi data) di beberapa aplikasi tersebut.
“Pak Kadis saya sudah ingatkan ulang-ulang kali teman-teman yang di Staf Sespri itu kesana kemari bawa-bawa dokumen, misalnya rapat di Dulohupa bawa lagi ke sana, belum sempat dikerjakan di sana sudah dibawa lagi ke sini, tidak selesai bawa lagi ke sana, kadang itu surat menyurat bisa terlambat hanya karena beragam agenda yang padat,” ujar Budi
“Nah, gara-gara itu saya telpon pak Kadis Arpus beberapa hari yang lalu, saya bilang pak kadis saya mau kalau OPD itu belum jalan (untuk Srikandi) servernya dulu disegerakan. Kemudian semua ditraining, baik Sekda, Asisten, Kepala Biro, dan semua. Karena kan kalau sudah aktif Srikandi semua urusan surat menyurat bisa dimudahkan,” tambahnya.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Komuninfotik Rifli Katili sepakat dengan keinginan Budiyanto mendorong pengaplikasian Srikandi. Sebagai Dinas yang mengambil peran untuk mengoptimalkan tanda tangan elektronik, aplikasi ini sangat membantu.
“Kenapa kami agak sedikit ngotot, karena pak Sekda alhamdulillah kurang lebih ada satu bulan teman teman di Kominfo membebani sama – sama aplikasi ini dengan dinas Arpus, sampai pada tataran launching. Jadi sayang kalau semangat kami di kominfo yang bisa dibilang 200 persen kemudian tidak dilaksanakan” tandasnya.
Srikandi sendiri diketahui memiliki beberapa fitur utama yaitu fitur penciptaan arsip yang meliputi pembuatan, pengiriman, dan penerima naskah dinas secara elektronik antar instansi pemerintah. Ada juga fitur pemeliharaan arsip untuk menjaganya tetap autentik, utuh dan terpercaya, fitur penggunaan arsip oleh yang berhak, serta fitur penyusutan arsip yang meliputi pemindahan dan pemusnahan arsip. (Adv/IH)