Nenek Viral yang Menolak Bantuan Covid-19 Menjadi Inspirasi Warga Malalak

Agam, (MEDGO.ID) – Maraknya pandemi Covid-19, membuat masyarakat harus menjalani lockdown, akibatnya semua aktifitaspun terhenti. Pekerjaan yang biasanya dilakukan masyarakat, tidak bisa lagi dijalani seperti biasa, ini berdampak besar pada lumpuhnya perekonomian masyarakat.

Untuk mengurangi beban masyarakat yang tidak bisa keluar melakukan aktifitas seperti sedia kala, Pemerintah Daerah Kabupaten Agam memberikan bantuan berupa sembako seperti beras dan garam.

Bantuan garam yang disediakan sebanyak 404 bungkus, serta beras sebanyak 3410 kilo gram, dengan jumlah data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) untuk penerima sembako sebanyak 202 KK (Kartu Keluarga).

BACA JUGA :  KKSS di Desa Pelambane Deklarasikan Menangkan Paslon SIAP Pada Pilkada Pohuwato
Oped(77), Warga Malalak Utara yang mengembalikan beras pembagiannya kepada pihak nagari

Di Malalak Utara, Kabupaten Agam pembagian beras berjalan dengan lancar , karena proses pembagian beras itu sendiri sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat.

Namun yang sedikit berbeda, di saat ramainya cibiran akibat kecemburuan sosial karena pembagian bantuan yang tidak merata, sebagian warga Malalak justru banyak yang mengembalikan beras tersebut kepada pihak nagari, seperti yang dilakukan salah satu warga bernama Oped (77). Ketika di konfirmasi medgo.id dilapangan, Oped mengaku tidak ingin mengambil beras tersebut sebab beliau ingin menyumbangkan beras yang menjadi jatahnya untuk diberikan kepada masyarakat yang lebih membutuhkan. Jika dihitung-hitung keseluruhan beras yang dikembalikan mencapai 1300 kilo gram atau setara dengan 130 kantong dari warga Malalak yang menolak pembagian sembako tersebut.

BACA JUGA :  Selama Kepemimpinan Saipul, Sejumlah 1.685 Perempuan Mendapat Bantuan UMKM 

“Beras tersebut tolong berikanlah kepada orang yang lebih membutuhkan, bukan maksud menolak, namun kalau beras untuk makan sehari-hari masih mencukupi, ini semua saya lakukan dengan keikhlasan hati”. Ujar Oped, Jumat (10/04)

Wali Nagari Malalak Utara, Abdul Hamid. S. Pdi Dt. Tan Kabasaran

“karena banyaknya dari warga yang mengembalikan beras, maka pihak nagari mengadakan MUSNA (Musyawarah Nagari), dari hasil rapat tersebut beras akan dibagikan lagi kepada masyarakat dengan jumlah rumah mencapai 346, sementara beras yang dikembalikan 130 kantong, dengan kesepakatan membagi beras tersebut menjadi satuan 5 kilo gram yang semulanya 10 kilo gram perkantong, agar pembagian dapat merata, mengingat dampak Covid sendiri sangat berpengaruh hingga ke seluruh lapisan masyarakat Malalak Utara”. Tukas Abdul Hamid. S. Pdi Dt. Tan Kabasaran selaku Walinagari Malalak Utara mengakhiri wawancara dengan medgo.id. (Rahmi)

BACA JUGA :  Di Malam Puncak, KT Olongia Desa Sipayo Sukses Menggelar 'Sipayo Bersholawat'

Editor : Surya Hadinata