Gorontalo, Medgo.ID – GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) Gorontalo mengapresiasi langkah Menteri Sosial, Tri Rismaharini dalam melakukan pemadanan jaringan pengaman sosial di Gorontalo.
Menurut aktifis mahasiswa Gorontalo ini, persoalan memdasar yang membuat Mensos geram, karena data yang tidak tidak valid, yang berakibat pada masyarakat.
Lihat : Tanggapan GMKI Gubermur Gorontalo Rusli Habibie Masuk Deretan Orang Terkaya
“Data harus terus divalidasi agar sistem jaringan pengaman sosial terintegrasi dengan baik dan bantuan sosial tepat sasaran kepada masyarakat”, kata Ketua BPC GMKI Gorontalo, Ricardo dalam keterangan tertulis Sabtu, (02/10/2021) melalui Medgo.ID
Lihat : Video Mensos Risma Marah di Gorontalo
Ricardo menyikapi aksi marah marah Menteri Sosial, Tri Rismaharini kepada salah satu pendamping PKH karena menyampaikan adanya penerima bantuan di coret karena memiliki saldo nol dalam rapat koordinasi pemadanan data penerima bansos di Gorontalo.
“Rasa jengkel Bu Risma itu hal yang wajar, karena beliau tidak suka dengan perilaku ASN atau pegawai yang ceroboh dan tidak displin”, ujar Ricardo.
Ricardo meminta kepada Gubernur Gorontalo untuk tidak mudah tersinggung yang berlebihan. Aksi marah Bu Risma ini adalah bentuk kepedulian beliau kepada masyarakat Gorontalo.
“Tidak boleh baper, masyarakat harus bergandengan tangan membantu mengatasi penanganan covid – 19. Tidak boleh ada yang hidup sulit, tidak boleh ada yang kelaparan”, kata Ricardo.
Dalam kalimat penutupnya, Ricardo mengajak Gubernur Gorontalo untuk memperbaiki etos kerja dari pegawai atau ASN Gorontalo agar lebih teliti dan displin.
“Pemprov Gorontalo perlu mendorong program pembinaan kepada ASN atau pegawai agar birokrasi pemerintah jauh lebih baik”, kata Ricardo(rls)