Madiun, (MEDGO.ID) – Dalam setiap bencana, sektor informal selalu jadi salah satu kelompok yang paling rentan terkena dampak saat masa pandemic ini. Pengendara becak, driver ojol, misalnya, pendapatan mereka merosot karena adanya pembatasan ruang gerak sosial. Yang terkena imbas bukan hanya pekerja harian, pedagang dan pengusaha warung makan sederhana juga mengeluh merasakan dampaknya. Di Madiun misalnya, para pengusaha warung makan terpaksa merumahkan karyawannya karena tidak sanggup memberi upah ke mereka.
Melihat kondisi tersebut, Aksi Cepat Tanggap Madiun meluncurkan program Operasi Makan Gratis dengan menyediakan layanan warung gratis (14/4/2020). Program ini menggandeng warung makan sederhana salah satunya Warung Pecel Mbak Nik. Selain menjadi warung mitra ACT Madiun, warung milik Pak Imam dan Bu Nik ini menjadi salah satu titik penyedia layanan warung gratis. Dalam pelaksanaannya, warung ini akan menyediakan 50 paket setiap harinya selama sepuluh hari. Dengan membawa #1KuponKebaikan yang disebarkan oleh tim ACT, para pekerja informal dapat menukarkan kupon tersebut ke warung layanan gratis yang telah disediakan.
“Cukup dengan membawa kupon yang sudah disiapkan oleh temen-temen ACT, nanti mereka langsung datang ke warung dan mengantre untuk mengambil makanan. Tetap sesuai himbauan, makanan yang dibagi dibawa pulang, kita sudah siapkan dalam bentuk kemasan. Ya jadi tidak bisa makan di tempat. Datang bawa kupon, antre, lalu mendapat makanan” jelas Imam, selaku pemilik warung.
Ada satu kisah menarik, Pak Witono (52 tahun), salah satu penerima kupon kebaikan, berprofesi sebagai pengendara becak, yang istrinya menderita diabetes sehingga menganggu penglihatan istrinya. Ditengah kondisi seperti ini, beliau sering tidak membawa satu rupiah pun. Bahkan untuk pengobatan istrinya beliau menunggu pengobatan gratis yang diselenggarakan pemerintah. “ Ya Alhamdulillah merasa terbantu mas, masih ada rejeki untuk hari ini” ucapnya dengan raut wajah yang bahagia dan terharu.
“Terimakasih kepada para donator yang sudah menyisihkan rejekinya untuk berbagi dengan orang yang membutuhkan, tidak peduli berapapun jumlahnya. Dengan kegiatan ini kita dapat melihat orang-orang tersenyum, dan hal itu dapat menjadi semangat kita untuk terus menebar kebaikan” ujar Avif, salah satu relawan MRI Madiun.
Para pekerja informal, mereka yang bergantung pada penghasilan harian mungkin sering kali mengalami kesulitan dalam kondisi normal. Penghasilannya sehari-hari mungkin hanya cukup untuk menyambung hidup keesokan harinya. Seiring dengan angka penyebaran virus covid-19 yang terus bertambah, mereka tidak hanya harus berjuang untuk memastikan keamanan dan kesehatan diri serta keluarga, tapi juga tetap harus mencari nafkah. Ditengah kondisi krisis sekarang, bagi mereka, bisa makan sehari saja sudah lebih dari cukup, apalagi jika ada sedikit yang bisa untuk dibawa pulang
“Alhamdulillah senang sekali, para penerima manfaat terliat antusias. Hal ini menandakan program ini sangat membantu bagi mereka apalagi bagi yang tidak memiliki penghasilan. Harapannya progam ini terus berjalan dan bertambah titik lokasinya dan bisa menjaring banyak penerima manfaat dari berbagai latar belakang dan tidak hanya di laksanakan di Madiun saja” tambah Ayuni, juga salah satu tim relawan Operasi Makan Gratis.[ ]