Massa Aksi Dari Forum Korban Banjir Terobos Kantor BPBD Lutra.

Lutra, (MEDGO) — Puluhan massa Aksi dari Forum Korban Banjir Bandang Luwu Utara terpaksa menerobos ruangan kantor kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lutra, Senin (10/8/20)

Awalnya massa aksi mendatangi kantor Bupati Luwu Utara sambil berorasi terkait bencana yang telah melanda beberapa daerah yang ada di Kabupaten Luwu Utara 13 Juli 2020 lalu.

Dalam aksinya puluhan pendemo menyampaikan tuntutan agar kiranya pemerintah segera mempercepat normalisasi DAS Masamba, Radda, dan Sabbang, memperjelas status kondisi rumah hunian tetap, biaya sewah rumah sebagai pengganti Huntara, alur proses penyaluran logistik bantuan, dan mempertanyakan penggunaan dana tanggap darurat Pemda Lutra.

BACA JUGA :  Bersama Kodim 1313/Pohuwato, Pani Gold Project Laksanakan Karya Bakti TNI AD

Selain itu, Mereka juga mempertanyakan proses pendataan status rumah korban bencana banjir, serta pemulihan ekonomi masyarakat pasca bencana banjir bandang.

Berdasarkan pantauan lapangan Adapun niat puluhan pendemo mendatangi kantor Bupati Luwu Utara itu untuk mempertanyakan beberapa tuntutan namun Bupati sedang tidak berada di kantor, selanjutnya aksinya dilanjutkan di Kantor BPBD Lutra, disitulah massa aksi menerobos masuk karena tak kunjung ditemui oleh kepala BPBD.

Koordinator aksi Sulkifli Hatta, beserta rekannya langsung menerobos ruangan Kepala BPBD Kabupaten Luwu Utara Muslim Muchtar.

BACA JUGA :  Pani Gold Project Terima Penghargaan Siddhakarya Dari Pemprov Gorontalo

“Pada saat saya memeriksa ruangan kantornya ternyata di dalam ruangan tersebut ada kepala BPBD, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum itu semua ada didalam dan tidak mau menemui kami,” Ungkap Hatta.

“Terpaksa kami beserta teman-teman menerobos masuk kedalam ruangannya karena mereka tidak mau menemui kami,” Lanjutnya.

Kepala BPBD Kabupaten Luwu Utara Drs.Muslim Muchtar saat di jumpai oleh peserta aksi di ruangannya mengungkapkan bahwa dirinya sengaja tidak mau menemui dengan alasan cara massa aksi kurang bagus ‘kayak penjual obat’

BACA JUGA :  Gelar Blusukan, Paslon SIAP Jelaskan Pentingnya Investasi Bagi Daerah Untuk Anak Cucu

“Sengaja saya tidak mau menemui kalian karena kalau begini caranya kurang bagus kayak penjual obat,” Tutur Muslim Muchtar hingga menyebabkan ketersinggungan dan memicu kemarahan peserta aksi.

Beruntung aksi cepat diredam oleh personil pengamanan dari Polres Lutra, selanjutnya mereka melanjutkan aksi di Kantor DPRD Lutra.

Hingga saat ini peserta aksi masih hearing dengan Anggota DPRD Luwu Utara dan meminta agar Kepala BPBD Lutra dihadirkan. (Budi)