Yang lagi ramai diperbincangkan sekarang para netizen adalah wacana pergantian salam, Assalamu’alaikum, dengan salam Pancasila.
Namun, karena ini Indonesia yang mayoritas beragama Islam tentu yang menjadi buah bibir netizen adalah salam sesama umat muslim, Assalamu’alaikum dengan salam Pancasila.
Wacana pergantian Assalamu’alaikum dengan salam Pancasila, awalnya disampaikan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri. Dalam sambutanya, yang ramai beredar di media sosial, ia mengatakan bahwa perlu mengganti Assalamu’alaikum dengan salam Pancasila.
Sontak respon netizen beragam, mulai dari membuat parodi memggunakan slaam Pancasila, dengan tidak melafaz kan salam pada umumnya, tentu lucu kedengaranya. Sebab beragam adat dan budaya yang tumbuh dan berkembang di Indonesia, dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika (Berbeda tapi tetap satu), dipaksa menjadi satu.
Tak heran para netizen memperagakan slaam Pancasila namun tak direspon baik oleh rekan, atau pemghuni rumah saat kita berkunjung reumahnya. Bahlan ada yang memperegakan dengan disiram air saat tamu berkunjung ke rumahnya, dengan menggunakan salam Pancasila
Nah, bagaimana tanggapan Ustadz Das’ad Latief mengenai salam Pancasila, menurutnya berbahaya, sebab selama ini ia sering menggunakan Aasalamu’alaikum saat melakukan kegiatan ceramah, tabligh akbar dan memgsisi majelis taklim.
Ustadz Das’ad Latief membayangkan bila ia mengginakan slama Pancasila, kemungkinan besar ia akan dilempar dan diturunkan saat khutbah Jum’at, bukan dimulai demgan Aaslamu’alaikum tapi dengan dengan salam Pancasila.
Kenapa Assalamu’alaikum, sebab salam tersebut, selain sebagai bagian dari implementasi pengamalan agama dalam kehidupan nyata, yang dijamin oleh negara, juga akan beroleh kesejahteraan, dan bagi yang mengucapkan dan yang membalasnya akan mendapatkan ganjaran pahala, parodi netizen yang bayak diperagakan dalam berbagai bentuk dan diedarkan oleh netizen.(MDG)