Indonesia Berduka, Markis Kido Tutup Usia

JAKARTA, MEDGO.ID – Dunia bulutangkis berduka. Salah seorang legenda bulutangkis Indonesia, Markis Kido, pria kelahiran 11 Agustus 1984 itu meninggal dunia, Senin (14/6/2021) 18.30 WIB.
Kido yang akrab disapa Uda ini, meninggal dunia pada saat bermain bulutangkis di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang.

Kido meninggalkan seorang istri, Richasari Pawestri dan dua orang putri.
Saat ini, jenazah disemayamkan di rumah duka di Jalan Gemak B149, RT.003/RW.009, Jaka Setia, Kec. Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Sementara itu, untuk pemakaman masih menunggu kedatangan sang istri dari Solo.

Dikutip dari laman resmi PBSI, menurut Candra Wijaya, mantan pebulutangkis yang juga berada di lokasi, mengatakan bahwa tiba-tiba Kido terjatuh dan tidak sadarkan diri saat baru bermain setengah game.

Kredit Mobil Gorontalo

“Saya duduk di pinggir lapangan melihat Kido terjatuh. Dan saya lari untuk menolong. Dia tidak sadarkan diri dan mengorok. Kemudian saya membawa Kido ke RS Omni di Alam Sutra, Tangerang”, tutur Candra.

Diketahui, selama ini, setiap hari Senin Markis Kido rutin bermain bulutangkis dengan sebuah tim di sana.

Ibunda Kido, Zul Asteria tampak tegar menjelaskan kondisi putra pertamanya tersebut.
“Dia sepertinya memang menginginkan hidup dan matinya) di lapangan kali ya. Tadi saya berdoa semoga masih bisa selamat. Saya kira tadi hanya stroke, karna dia kan punya darah tinggi terus mungkin jatuh dan pembuluh darahnya pecah. Saya berdoanya begitu tapi ternyata mas Kido diambil”, ujar Zul.

Agung Firman Sampurna, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), menyampaikan duka yang mendalam dan rasa kehilangan yang besar atas musibah ini.

“Hari ini keluarga besar bulutangkis Indonesia sangat berduka dengan berpulangnya Markis Kido, pahlawan bulutangkis yang telah berulang kali mengharumkan nama Merah Putih di panggung bulutangkis dunia. Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi ketabahan”, ucap Agung.

Meninggalnya Kido, lanjut Agung, merupakan sebuah kehilangan besar bagi dunia bulutangkis Indonesia yang tengah menghadapi Olimpiade Tokyo.

Menurut Agung, Markis Kido layak disebut sebagai legenda bulutangkis atas pencapaian prestasi yang sudah ditorehkannya untuk Merah-Putih.

“Torehan prestasi Kido seperti juara dunia 2007 di Kuala Lumpur, medali emas Olimpiade Beijing 2008, dan emas Asian Games 2010 Guangzhou bersama Hendra Setiawan, nama Kido begitu harum di pentas dunia. Kami keluarga besar bulutangkis Indonesia dan PBSI ikut berduka cita dan merasa kehilangan besar dengan berpulangnya Markis Kido”, tutur Agung.

Agung menambahkan, suri teladan, semangat juang, prestasi besar, dan etos kerja yang telah ditunjukkan oleh Markis Kido selama ini, bisa menginspirasi para pemain-pemain bulutangkis Indonesia bisa mengikuti jejak almarhum.

Selamat jalan Kido, nama dan prestasimu akan tetap terukir abadi di hati kami.(*)