Gorontalo, MEDGO.ID – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo mengadakan High Level Meeting yang membahas kebijakan pengendalian inflasi. Acara tersebut berlangsung di Aula Bank Indonesia Perwakilan Gorontalo pada Jumat, 6 Desember 2024.
Rapat yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim, turut dihadiri oleh berbagai pejabat penting seperti Kepala BPS Mukhamad Mukhanif, Kepala BI Perwakilan Gorontalo Dian Nugraha, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Gorontalo Adnan Wimbyarto, serta sejumlah stakeholder lainnya.
Dalam forum tersebut, Sofian menyampaikan empat rekomendasi strategis yang ditujukan untuk menjaga stabilitas inflasi, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025. Ia mengharapkan agar rekomendasi ini dapat dilaksanakan secara sinergis oleh pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, KPW Bank Indonesia, TNI/Polri, instansi vertikal, serta seluruh pihak terkait.
“Pertama, mari kita mengintensifkan pemantauan harga komoditas pangan bergejolak. Khususnya cabai rawit, daging ayam, bawang merah, bawang putih, dan minyak goreng melalui pemanfaatan early warning system atau pemantauan langsung oleh Bapak-Ibu TPI seiring dengan risiko meningkatnya permintaan menjelang hari besar keagamaan nasional seperti Natal dan Nataru 2025 sesuai dengan pola histori atau musiman,” ujar Sofian.
Rekomendasi kedua adalah mendorong keterjangkauan harga komoditas bahan pokok melalui pelaksanaan pasar murah bersubsidi. Selain itu, gerakan pangan murah jelang HKBN dan Nataru 2025 juga diminta untuk terus diperkuat.
Rekomendasi berikutnya menekankan pentingnya menjaga ekspektasi masyarakat. Dalam hal ini, TPID diminta memberikan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar berbelanja secara bijak dan tidak konsumtif secara berlebihan.
“Dan yang tidak kalah penting adalah kita mendorong provinsi dan kabupaten/kota untuk melakukan kegiatan yang sama tentang ketahanan pangan. Terutama berbasis keluarga/desa sehingga ini akan menjadi bagian penting bagi kita semua agar bisa melakukan pengendalian inflasi. Khususnya komoditas pangan yang bergejolak,” tambahnya.
Melalui empat rekomendasi ini, Sofian berharap upaya pengendalian inflasi di Provinsi Gorontalo dapat berjalan dengan baik, terutama dalam menghadapi momentum Hari Besar Keagamaan Nasional dan Tahun Baru 2025.