Hadir saat Pembagian Uang Transport, Rahmat : Tak Benar CBD Aniaya Pendukungnya. Saya Duga Ada Yang Tunggangi

Kota Gorontalo, MEDGO.ID — Dugaan kekerasan yang mengakibatkan luka lecet dibagian kaki, kepada korban Homdi Badjarat (66) yang terduga dilakukan oleh terlapor CBD yang merupakan Bakal Calon Wakil Walikota Gorontalo.

Homdi tak lain pendukung setia terlapor, mendatangi Polres Gorontalo Kota, pada Senin (02/09/2024) yang didampingi keluarganya melaporkan perbuatan dugaan penganiyaan, yang terjadi pada Kamis (29/08/2024). Usai mendaftar sebagai Calon Kepala Daerah ke KPU Kota Gorontalo.

Hal tersebut, dibantah oleh salah seorang pendukung CBD juga. Menurut Rahmat Hasan ia menduga, Homdi ini sudah ada yang menunggangi, karena hasil survey terbaru Ryan – Budi cukup tinggi. Sampai dilaporkan. Padahal, kalau memang kejadian yang diceritakan Homdi, pembagian uang transport bagi pendukung dari partai Nasdem, yang berjumlah lebih kurang 100 orang itu.

Rahmat tepat berada disamping CBD, jadi tak mungkin dan ia tak melihat ada tindakan kekerasan terhadap pelapor Homdi. Sementara posisi Homdi disamping kiri dirinya, dan depan nya ada pendukung lain, dan terlapor CBD ada terpaut dua orang. Jadi bagaimana ceritanya, tendangan kaki CBD dapat mengenai pelapor.

”Jadi hari itu, usai kami semua mengantarkan pendaftaran Ryan Kono- CBD, sebagai Calon Walikota dan Wakil Walikota ke KPU Kota Gorontalo. Semuanya berkumpul dirumah kediaman orangtua Ryan,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Wamendagri Bima Arya : Penyaluran Bansos Jelang Pemungutan Suara 27 November Pilkada 2024
Homdi Badjarat saat dibawah ke Bio Klinik untuk dilakuakn visum
Homdi Badjarat saat dibawah ke Bio Klinik untuk dilakuakn visum, Kamis (02/09/2024)

Lanjutnya,”Seperti biasa, menjelang bubar, semua memdapatkan uang pengganti transport, baik pendukung Golkar dan Nasdem. Nah, Homdi ini dibagian pendukung Nasdem yang sementara mengantri, meminta uang juga. Sudah diberikan, bahkan dibandingkan calon lain Homdi ini sudah dua kali kebagian transport.”

 

Setelah itu, ”Kondisinya berjalan normal, dan memang sempat terlontar kata”Ngana (kamu) duduk saja”ditujukan kepada Homdi, sebab ia sendiri yang tidak tertib, padahal dirinya sudah kebagian. Saat itu semua berjalan normal, karena pembagian uang sudah selesai,” ucap Rahmat.

BACA JUGA :  Hari Pahlawan Ke-79, Rudy Salahudin : Tantangan Kita Menumpas Kemiskinan dan Kebodohan

“Homdi bahkan masih sempat berjoget, merayakan pendaftaran dan juga kebetulan ada yang berulang tahun, di hari yang sama. Rupanya, selain uang transport, masih ada saweran bagi orang yang hadir, dan mengikuti kegiatan dari awal secara tiba -tiba ada yang mendapatkan saweran. Nah, karena tak mendapatkan saweran datang lagi Homdi ke CBD, namun tak ditanggapi CBD.,” ujarnya lagi.

Sampai semua bubar tak ada yang informasi kejadian bahwa ada yang menendang, sementara semua berlangsung enjoy dan sampai berita ini muncul tak ada kejadian kekerasan baik yang dilakukan oleh terlapor maupun sesama pendukung.

”Inilah yang membuat saya heran, dimana terlapor menendang Homdi, untuk ini saya pastikan bahwa tidak benar ada kejadian ini, seperti yang dilaporkan oleh Homdi. Saya bersumpah dan siap pertamggung-jawabkan dunia akhirat,” tegasnya.

BACA JUGA :  Genjot PAD, Komisi II Minta Pemkot, Siapkan Fasilitas Air Bersih MCK dan Listrik untuk Pedagang

Menurut Rahmat, pelapor Homdi ini sangat disayangi oleh terlapor, sebab sangat akrab dan sudah dianggap keluarga, bahkan sering dibantu, tak hanya alat pendemgar. Kejadian banjir lalu, saat yang lain kesulitan mencari tempat pengungsian, CBD berupaya memberikan tempat terbaik di Hotel Mega Zanur, dengan fasilitas makan tidur, beserta lundry gratis.

Tak hanya itu, Rahmat mengungkapkan juga, banyak yang tidak tahu, setiap minggu, Homdi ini datang kerumah CBD mengambil jattah (sedekah)  yang jumlahnya lumayan, dan ini sudah berlangsung lama. Jadi tak mungkin seorang CBD yang berhati mulia ini belaku kasar kepadanya. Kecuali sudah ada yang kompori dan tunggangi.(*)