SEMARANG, MEDGO.ID – Duta Besar Austria untuk Indonesia, Johannes Peterlik, bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Senin (14/6/2021).
Ganjar Pranowo menerima Dubes Austria di ruang kerja gubernur.
Dalam kesempatan tersebut, kedua belah pihak membahas sejumlah peluang kerja sama di bidang pendidikan dan UMKM.
Johannes mengatakan bahwa kerja sama antara Indonesia dengan Austria yang sudah terjalin selama ini sudah berjalan sangat baik, dan satu yang sudah berjalan adalah sektor pendidikan.
“Saya berdiskusi dengan Gubernur kemungkinan kerja sama di bidang sekolah vokasi. Di mana banyak perusahaan Austria berkecimpung di bidang pelatihan sekolah vokasi, dan kami menawarkan itu ke Pemprov Jateng”, kata Johannes.
Selain sekolah vokasi, lanjut Johannes, dalam pertemuan itu dibahas potensi kerja sama di bidang produk UMKM.
‘Kami punya beberapa perdagangan yang berjalan dalam skala industri UMKM, dimana produknya akan diproduksi di Jawa Tengah,” jelasnya.
Johannes menambahkan bahwa pihaknya juga akan bekerja sama dengan Porov Jateng di bidang seni dan pertukaran seniman dari dua negara.
Menurut Johannes, dalam waktu dekat, kerja sama itu diharapkan bisa segera terealisasi.
.
Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo menyambut baik kunjungan Johannes Peterlik itu. Ganjar berharap, ada kerja sama antara Austria dengan Jawa Tengah dalam bidang pendidikan, khususnya sekolah vokasi.
“Kami berterima kasih atas kunjungan ini, karena kerja sama ini bisa berpengaruh pada peningkatan ekonomi. Saya senang, ada beberapa sektor kerja sama yang sudah terjalin, yakni pendidikan, UMKM dan lainnya. Di sektor pendidikan ini, kami ingin kerja sama terkait sekolah vokasi dengan Austria,” kata Ganjar.
Sekolah vokasi, lanjutnya, memang sedang digenjot di Jawa Tengah. Hal itu menyusul berkembangnya sektor industri dan untuk pemenuhan skill tenaga kerja di Jateng.
“Dalam waktu dekat, bisa saja kami kirim beberapa guru ke Austria untuk belajar tentang sekolah vokasi di sana. Atau dari Austria kita undang ke sini untuk memberikan pengetahuan pada guru-guru kita. Nantinya, guru-guru itu bisa tukar pengalaman dengan lainnya dan kita buat modelling untuk itu,” pungkas Ganjar.(*).