GORONTALO, MEDGO.ID – Persentase kasus Covid-19 Provinsi Gorontalo terendah se Indonesia. Hal ini sesuai dengan data kemenkes pada 5 november 2020 yang menyebutkan pesentase covid-19 Gorontalo tinggal 1,2 persen.
Sementara urutan ke-2 terendah adalah Jawa Timur dengan 4,03 persen. Selanjutnya ada Provinsi Kalimantan Selatan 4,43 persen, Bali 5,13 persen dan Sulawesi Selatan 6,94 persen.
Gubernur Provinsi Gorontalo, Rusli Habibie menyampaikan harapannya bahwa dengan menurunya persentase kasus covid-19 di gorontalo, seiring pula dengan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
menurut Rusli penurunan angka kasus covid-19 di gorontalo, tidak menjamin covid-19 berhenti selama vaksinnya belum di temukan.
“Selama belum ada vaksinnya maka covid-19 tidak benar benar hilang. Bisa jadi ke depan akan ada lonjakan, kita tidak tahu,” Ujar Rusli Habibie. Senin (9/11/2020).
Lanjut Rusli, yang terpenting adalah masyarakat secara sadar tetap mematuhi protokol kesehatan dalam segala aktivitas, baik aktivitas dalam ruangan maupun luar ruangan, tetap memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Kemudian dirinya menyebutkan bahwa menurunya penyebaran covid-19 di gorontalo karena komitmen dan sinergitas bersama antara pemerintah provinsi, kabupaten, kota, dan instansi vertikal serta Forkopimda yang bahu membahu bekerja hingga ke tingkat bawah.
Dukungan Kapolda Gorontalo, Danrem 133 Nani Wartabone, Kajati dan semua pihak sangat membantu terutama untuk mensosialisasikan dan meningkatkan kesadaran masyarakat.
Begitu pula dengan kolaborasi yang di lakukan mahasiswa, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat juga memiliki peran signifikan.
“Usaha saya kira sudah maksimal, semua pihak ikut terlibat. Bahkan kita sudah mengeluarkan Perda Penegakan Protokol Kesehatan juga,” Terang Rusli Habibie.
“Sekarang semuanya kembali kepada masyarakat untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan baik di kantor, tempat makan, perbankan, di pasar dan sebagainya,” Imbuhnya.
Sementara itu, Data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menyebut tingkat kasus aktif covid-19 pada 5 November sebanyak 1,2 persen dengan tingkat kesembuhan 96 persen dan kematian 2,7 persen.
Jika merujuk pada target testing yang ditetap oleh WHO 1 per 1000 penduduk, maka jumlah testing dilakukan di Gorontalo ada sebanyak 1031 spesimen dengan jumlah positif 38 kasus atau 3.6 persen.
Dua Minggu sebelumnya pada saat swab mandiri OPD provinsi jumlah spesimen yang diperiksa 1835 orang dengan hasil positif 20 orang (1,08 persen).
“Angka ini di bawah indikator yang ditetapkan Kemenkes yaitu kurang dari 5 persen,” Pungkasnya. (Arlan)