Dinas Pendidikan Kota Gorontalo Tegur SMKN 1 Terkait Insiden Pemukulan Siswa

Kota Gorontalo, MEDGO.ID – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Gorontalo, Rusli Nusi, memanggil jajaran pimpinan dan guru SMKN 1 Kota Gorontalo pada Senin (16/9/2024) terkait insiden pemukulan antar siswa yang baru-baru ini viral di media sosial. Dalam pertemuan tersebut, Rusli memberikan teguran keras serta meminta penjelasan rinci mengenai peristiwa tersebut.

Kepala Sekolah SMKN 1, Sumitro K. Panto, didampingi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Zulkarnain Tanipu, guru BK, dan para wali kelas, hadir untuk menjelaskan kronologi kejadian. Insiden tersebut diduga dipicu oleh konsumsi minuman keras yang menyebabkan seorang siswa dipukul oleh beberapa temannya.

“Tadi kami kumpulkan pihak sekolah untuk mendengarkan penjelasan mereka terkait video dugaan pemukulan antar siswa yang sempat viral. Ini menjadi perhatian serius kami di Dinas Pendidikan,” ujar Rusli Nusi usai pertemuan.

BACA JUGA :  PT BTL dan IGL Tegaskan Kegiatan Bisnis Sesuai Regulasi, Beri Manfaat untuk Masyarakat

Rusli menjelaskan, pihaknya menekankan bahwa kasus pemukulan ini tidak bisa dilihat secara parsial. Selain tindakan hukum yang tengah diproses oleh kepolisian, pihak sekolah juga memiliki tanggung jawab besar dalam pengawasan siswa selama jam sekolah.

“Kasus ini telah ditangani oleh aparat hukum, terutama karena dipicu oleh minuman keras. Namun, tanggung jawab sekolah juga harus diperkuat. Pengawasan terhadap siswa selama jam sekolah harus diperketat agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.

BACA JUGA :  Rektor Bersama Civitas Akademika Peringati Momen Hari Lahir UNG

Dinas Pendidikan memberikan teguran keras kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan para guru, serta menginstruksikan agar mereka meningkatkan pengawasan dan tindakan preventif terhadap perilaku siswa. Rusli menegaskan bahwa kejadian ini harus menjadi yang terakhir, dan jika kembali terjadi, akan ada konsekuensi bagi pihak sekolah.

“Saya tegaskan ini harus menjadi insiden terakhir. Jika sampai terulang, kami akan memberikan sanksi kepada kepala sekolah dan guru-guru yang terlibat dalam pengawasan siswa,” lanjutnya.

BACA JUGA :  Di Pohuwato, Bayi Diketahui Ibunya Tertukar Usai Persalinan

Meskipun proses hukum tetap berjalan, Rusli berharap masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara proses hukum dan masa depan pendidikan siswa yang masih di bawah umur.

“Kami berharap agar persoalan ini bisa diselesaikan dengan baik, mengingat nasib pendidikan para siswa yang terlibat juga penting. Mereka masih anak-anak, dan pendidikan mereka harus menjadi perhatian utama,” tutupnya. (**)