Surabaya, MEDGO.ID — Sorotan ceria terpancar di wajah Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat keduanya secara resmi dideklarasikan sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Surabaya. Pasangan ini memiliki tekad untuk mengakhiri politik yang terkadang berbelit-belit.
Janji mereka untuk mengakhiri politik yang dinamakan sebagai “cebong” dan “kampret” ini diungkapkan oleh Ketua Umum NasDem, Surya Paloh. Dia percaya bahwa deklarasi AMIN (Anies-Cak Imin) memiliki potensi untuk menghilangkan model politik lama yang mungkin sudah tidak efektif lagi.
Penting untuk dicatat bahwa istilah “cebong” dan “kampret” muncul dalam konteks Pemilihan Presiden 2019 sebagai labelisasi bagi pendukung masing-masing calon presiden, dan seringkali memiliki konotasi negatif.
Dalam acara deklarasi yang diadakan di Hotel Majapahit Surabaya, Surya Paloh mengajak semua peserta untuk meninggalkan politik “cebong” dan “kampret” yang dianggap telah merusak dan memecah-belah bangsa. Ia mendorong semua orang untuk menyambut dengan hangat politik yang mementingkan keragaman.
“Hari ini kami mengucapkan selamat tinggal kepada politik ‘cebong’ dan ‘kampret’, yang dianggap merusak dan memecah-belah bangsa. Mari bersama-sama menyambut politik kebhinekaan yang menggabungkan semua komponen kita dengan penghargaan terhadap pluralisme yang kokoh. Kita cinta negeri ini!” ujar Surya Paloh.
Surya Paloh juga menyatakan optimisme bahwa pasangan AMIN akan berhasil dalam Pemilihan Presiden 2024. Ia menyandingkan Anies-Cak Imin dengan botol dan tutupnya, menggambarkan bahwa keduanya adalah pasangan yang cocok.
“Dari berbagai calon presiden yang ikut serta dalam kontestasi, saya sangat yakin bahwa pilihan bersama kita hari ini adalah yang terbaik. Saya ingin menyatakan optimisme penuh bahwa kita akan memiliki pemimpin baru ke depan,” kata Surya Paloh.
Dia juga menyoroti kelebihan masing-masing pasangan tersebut, menggambarkan Anies Baswedan sebagai seorang cendekiawan dan rektor yang akan memperjuangkan kepentingan negara dalam menghadapi tantangan di masa depan. Sementara Muhaimin Iskandar dianggapnya sebagai seorang yang mahir dalam organisasi.
“Kedua pasangan ini bagaikan botol dan tutupnya,” ungkapnya di hadapan kader dan petinggi PKB dan NasDem yang turut hadir dalam acara tersebut.(detik.com)