BRM Kusomo Putro: Saya Temukan Fakta Ada Pembatasan Pembelian Solar Bersubsidi

SURAKARTA, MEDGO.ID – Marak adanya rumor bahwa Pertamina Depo DIY-Jawa Tengah, telah melakukan pembatasan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Atas hal itu, Ketua Umum LAPAAN RI Jateng, BRM Kusumo Putro SH MH, dalam keterangan tertulisnya kepada medgo.id, Kamis (19/8/2021), mengatakan bahwa pembatasan kuota distribusi solar bersubsidi ke SPBU sudah berlaku sejak Juli 2021.

“Kebijakan tersebut tidak dilakukan secara tertulis tapi hanya secara lisan. Fakta ini kami temukan setelah kami mendatangi sebanyak 18 SPBU yang ada di wilayah Solo Raya”, tandas Kusumo.

Selain itu, imbuh Kusumo, pemberitahuan yang dilakukan kepada para pengusaha SPBU yang tidak didasari dengan keputusan Menteri ESDM maupun keputusan Direktur Utama Pertamina ini, tentunya akan sangat merugikan pengusaha SPBU maupun masyarakat sebagai konsumen.

BRM Kusumo, yang juga sebagai pengacara di Peradi Sukoharjo, menerangkan bahwa pasokan solar dari Pertamina ke masing-masing SPBU, dibatasi di kisaran 2.000 kilo liter atau 2 juta liter hingga 3.000 kilo liter atau 3 juta liter/tahun.

“Jika kuota tersebut habis, maka para pengusaha SPBU harus membeli solar ke Pertamina dengan tarif atau harga solar non subsidi”, tegas Kusumo.

Lebih lanjut, Kusumo juga mendesak agar Menteri ESDM dan Direktur Utama Pertamina, melakukan sidak di sejumlah depo Pertamina DIY-Jateng hingga ke berbagai SPBU di Solo Raya.

“Kami mendesak Menteri ESDM dan Direktur Utama Pertamina, untuk dilakukan audit atas pembatasan kuota tersebut. Saya punya dugaan ada penyalahgunaan wewenang atau dugaan tindak pidana korupsi”, paparnya.

Sementara itu. Sales Area Manager Pertamina Wilayah Yogyakarta, Muhammad Ivan Syuhada, membantah tudingan tersebut, dan menegaskan bahwa tidak ada sama sekali pembatasan distribusi BBM jenis solar nonsubsidi ke SPBU, baik di Solo Raya maupun SPBU lain di wilayah Jateng dan DIY.

Ivan merasa terkejut atas kabar yang didapatnya bahwa ada pembatasan kuota solar bersubsidi ke SPBU.
“Untuk penjelasan secara detail, silakan menanyakannya kepada Sales Branch Manager Pertamina Rayon 5 Yogyakarta, Joko Priyambodo, yang membawahi wilayah Solo, Klaten dan Boyolali”, papar Ivan.

Saat dihubungi, Joko Priyambodo dengan tegas membantah hal itu dan mengatakan bahwa pasokan solar ke SPBU yang berada di wilayah kami yakni Kota Solo, Klaten dan Boyolali tidak ada pembatasan kuota.

“Kami tetap melayani setiap permintaan solar dari SPB, dimana setiap SPBU itu tingkat kebutuhan BBM yang dijual ke konsumen berbeda-beda. Kami terus memonitor tingkat kebutuhan di masing-masing SPBU, dengan harapan agar tidak terjadi kekurangan kebutuhan pasokan solar bersubsidi bagi masyarakat”, pungkas Joko. (*).