Kota Gorontalo, MEDGO.ID — Walikota Gorontalo Marten Taha berupaya menggairahkan semangat para pedagang pasar sentral dengan memboyong ASN mengunjungi pasar tradisional terbesar di gorontalo tersebut, Jumat, (15/09).
Antusias pedagang untuk menempati pasar yang baru direnovasi itu, perlu mendapat dukungan pemerintah untuk mensosilisasikan pengoperasian dan mengajak masyarakat untuk berbelanja kebutuhan masyarakat dengan kenyamanan fasilitas serba moderen.
kunjungan ke pasar sentral kali ini dikemas dalam agenda senam pagi bersama melibatkan semua pimpinan OPD, pejabat struktural dan fungsional di lingkungan pemerintah kota gorontalo dan masyarakat sekitar pasar sentral.
“ senam zumba yang biasa kita laksanakan setiap jumat dikantor dan dinas, hari ini kita pusatkan di pasar sentral agar setelah olah raga bisa langsung berbelanja disini,” kata Marten saat diwawancara.
Selain untuk meramaikan gedung baru pasar tersebut, tujuan lain Marten memboyong para pegawainya adalah untuk menyokong perekonomian para pedagang serta mengenalkan lingkungan belanja pasar yang lebih nyaman.
“Para kepala dinas, kepala bidang, kepala bagian, camat dan lain lain saya anjurkan untuk berbelanja disini. Mau beli rica, tomat, bawang, ikan, ayam, daging, apa saja kue, makanan, dan lain sebagainya sudah tersedia” sambung Marten.
Orang nomor satu di Kota Gorontalo ini menilai bahwa dimasa peralihan lokasi saat ini, para pedagang rentan kehilangan semangat. Karena itu dirinya ingin menjadi fasilitator hadirnya para pelanggan agar mereka termotivasi dalam menjajakan barang jualannya.
“Para pedagang belum full betul speednya untuk berdagang, sehingga perlu di genjot lagi jumlah kunjungan pembeli yang datang. tujuannya adalah barang-barang dagangan mereka akan laku terjual” ungkap Marten.
Selain itu, sebagai seorang pimpinan Marten ingin agar seluruh lapisan masyarakatnya bisa saling terhubung tanpa terkecuali, termasuk para pedagang dan ASN. Inilah yang diwujudkan Marten dengan menggelar kegiatan tersebut di lokasi yang berbeda dari sebelum-sebelumnya.
“Jangan sampai para pegawai ini jauh dari masyarakat, mereka harus berada di tengah – tengah masyarakat. sebagai pelayan publik pegawai harus dekat dengan masyarakat,” ujar Marten.