Agam, (MEDGO.ID) – Puskesmas Sungai Pua, yang beralamat di Jorong Tangah Koto, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, pada Sabtu Pagi (21/03) memberikan suasana yang lebih berbeda dari hari lainnya. Siang itu masyarakat yang ingin berobat harus menunggu di luar ruangan, biasanya pasien Poli Klinik antri di dalam ruang tunggu secara bersama-sama.
Namun hari ini tidak seperti biasanya, dan penjagaanpun begitu ketat dari pihak Puskesmas. Didepan pintu Poli Klinik seorang respsionis (orang yg bertugas sebagai penerima tamu) mengawasi masyarakat yang ingin keluar masuk ruangan. Sebelum masuk warga harus mencuci tangan terlebih dahulu menggunakan Hand Sanitaizer, bahkan Social Distance yang dianjurkan oleh Presiden Joko Widodo sudah mulai dipasang sampai tingkat Kecamatan, seperti yang diterapkan di Puskesmas Sungai Pua.
Selain melakukan antisipasi terhadap Corona (Covid-19), pihak puskesmas juga di panikkan dengan pasien yang berstatus ODP (Orang Dalam Pemantaun). Sehingga pelayanan di puskesmas sedikit terganggu, mengakibatkan warga yang ingin berobat mengantri lebih lama.
Menurut informasi yang diperoleh dari pihak puskesmas, sebut saja Melati(50) yang berasal dari Batu Palano tengah melakukan pemeriksaan karena kondisinya yang diduga masuk kedalam ciri-ciri covid-19, seperti mengalami sesak nafas sedangkan beliau tidak meiliki riwayat penyakit asma. Namun beliau memiliki riwayat perjalanan dari luar kota yang diisolasi yakni Pakanbaru.
Dua hari yang lalu, Puskesmas Sungai Pua juga melakukan tindakan terhadap warga dari Tangah Koto yang baru saja pulang dari Bandung. Orang bisa disebut Mawar(51), dengan keluhan demam mencapai 38,4 derjat celcius, sekarang Mawar masih ditidak lanjuti oleh pihak Puskesmas.
Salah sau antisipasi yang dilakukan oleh pihak puskesmas terhadap covid-19 ialah memakai APD (Alat pelindung diri) berdasarkan SOP (Standar Operasional Prosedur), selain itu Puskesmas juga menyediakan sarana pencucian tangan disamping pintu masuk gerbang Puskesmas, tidak melakukan kontak langsung dengan pasien dengan cara menjaga jarak hingga 1 meter, serta menggunakan masker untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Pasien yang masuk kedalam ruanganpun harus bergantian dan dibatasi jumlahnya. “Sampai sekarang Puskesmas belum mendapat konfirmasi dari walinagari maupun camat, siapa saja warga yang perlu dipantau, karena mobilisasi penduduk nagari Sungai Pua banyak, dan juga ada dari luar daerah”. Tukas Drg. Marliny selaku kepala Puskesmas Nagari Sungai Pua.
Pihak puskesmas sudah memasang spanduk dan mobil halo-halo yang berkitan dengan covid-19, dan DBD (Demam Berdarah), dimana DBD yang mulai menyebarpun sudah ditindak lanjuti pihak Puskesmas.
“Harapannya kepada seluruh masyarakat untuk membudayakan prilaku hidup sehat, dan menjaga kontak langsung dengan orang lain untuk menjaga-jaga”. Ujar Marliny sembari mengakhiri wawancara dengan Medgo.Id (Rahmi)
Editor :Surya Hadinata