Gorontalo, MEDGO.ID — Seruan aksi aliansi pergerakan mahasiswa islam indonesia (PMII) se Gorontalo menggelar demo terkait penolakan kartu vaksin yang jadi syarat pelayanan publik diberbagai instansi, untuk melakukan pengurusan surat-surat.
Dalam aksi para mahasiswa gorontalo, dalam aliansi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) turun ke jalan, menyampaikan tuntutan tersebut, juga meminta penjelasan dari pemerintah provinsi terkait hal tersebut.
Selain itu, gerakan vaksinasi ini dinilai, masyarakat masih banyak yang bingung terhadap vaksinasi yang dilakukan pemerintah provinsi gorontalo, apalagi ditambah dengan menjafi syarat mendapatkan pelayanan publik, seperti pengurusan administrasi.
Selanjutnya, para peserta aksi yang berorasi secara bergantian mendesak pemerintah juga wajib memaksimalkan pembekalan terhadap masyarakat terkait vaksinasi ini.
“Banyak yang bingung, banyak yang ragu tentang vaksinasi ini, sudah sampai di mana sosialisasi vaksinasi ini di masyarakat, kebutuhan pokok kami terhalang sertifikat vaksin, tolak kartu vaksin sebagai syarat pelayanan publik,” ucap salah satu anggota PMII dalam masa aksi, saat orasi itu, pada Jumat (23/07/2021).
Dari pantauan wartawan medgo.id, dalam aksi ini dari pemerintah provinsi gorontalo tak memgindahkan, tidak menanggapinya. Kudian mereka dan bergerak titik aksi ke Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
Saat aksi dalam hari yang sama hanya tempat titik aksi yang berbeda, langsung dibubarkan oleh pihak kepolisian.
Sampai berita ini diterbitkan belum ada pernyataan resmi dari kepolisian setempat, perihal pembubaran ini.
Koordinator aksi tolak vaksin, mengecam tindakan represif aparat yang membubarkan aksi, sebab aksi ini adalah hak konstitusi sebagai warga negara untuk menyampaikan pendapat dihadapan umum tanpa tekanan dan intimidasi. (IH)
Laporan : Imran Husain
Editor. : Robyantoro Hulopi