JAKARTA, MEDGO.ID – Dalam acara di sebuah televisi pada hari Kamis 8 Oktober 2020 yang baru lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuding bahwa gerakan aksi demonstrasi yang menolak disahkannya Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja telah ditunggangi oleh pihak tertentu dan bahkan Airlangga juga mengklaim telah mengetahui siapa yang mendanai aksi massa tersebut.
Tidak hanya itu, Airlangga juga mengklaim bahwa undang-undang sapu jagat tersebut juga didukung oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk dari kalangan buruh.
Menurut Airlangga Hartarto ada 4 empat federasi buruh besar yang mendukung UU Omnibus Law Ciptaker.
Pernyataan dan klaim yang dilontarkan oleh Airlangga Hartarto tersebut mendapatkan respon dari Adian Napitulu anggota DPR RI dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), yang juga merupakan salah seorang Eks aktivis 98.
Dikutip dari Jakarta.suara.com, Jumat (9/10/2020), di Polda Metro Jaya Jakarta, Adian Napitupulu menilai bahwa apa yang dilontarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ahwa aksi demontrasi buruh dan mahasiswa menolak Omnibus Law Cipta Kerja ditunggangi oleh pihak tertentu, terlalu cepat atau terburu-buru.
Menurut Adian, alangkah baiknya jika pemerintah lebih mengedepankan upaya dialogis dengan rakyat daripada menuding sesuatu yang belum terbukti kebenarannya.
“Saya tidak mau menyimpulkan dulu ada penunggang, ada penumpang, dan sebagainya. Kalau menurut saya, hal itu masih terlalu dini dan lebih baik kita membuka dialog saja. Tudingan tersebut akan menjadi beban tersendiri bagi yang melontarkan tudingan karena ada kewajiban untuk membuktikan tudingannya tersebut”, pungkas Adian. (AD1).