Semarang, medgo.id – Diprediksi ada sebanyak 18,23 juta orang yang masuk dan melintasi wilayah Jawa Tengah saat arus mudik Idhul Fitri 1445 Hijriyah/ 2024 Masehi. Sedangkan pergerakan orang secara nasional diperkirakan mencapai 193,6 juta orang.
Hal itu disampaikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, dalam paparannya dalam Rapat Forkopimda Provinsi Jawa Tengah, Senin (1/4/2024), di Grhadhika Bhakti Praja.
Nana mengutarakan, kesiapan Pemprov Jawa Tengah yakni dengan mendirikan posko terpadu angkutan Lebaran tahun 2024 dari tanggal 3 hingga 18 April 2024 (H-7 hingga H+7 Lebaran), dan pos pelayanan Lebaran 2024, baik itu di Jalan Tol maupun di Jalan Pantura.
Menurut Nana, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada tanggal 6 dan7 April 2024. Sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi pada 14-15 April 2024.
“Ada tujuh titik yang kita siapkan untuk menjaga kelancaran dan ketertiban masyarakat. Dalam pelaksanaannya, nanti akan bekerja sama dengan pihak kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan dan Satpol PP,” tambahnya.
Selain itu, imbuh Nana, ada juga patroli mobile, penyiapan ramp check kesehatan untuk memastikan kendaraan dalam kondisi prima dan pengemudi juga sehat, serta kesiapan informasi dan telekomunikasi meliputi pemasangan CCTV dan layanan aduan.
“Dalam upaya membantu warga Jawa Tengah yang merantau di Jabodetabek dan bekerja di sektor informal, Pemprov Jawa Tengah menyiapkan program mudik dan balik gratis pada 6-15 April 2024, dengan kapasitas mudik 7.680 orang, dan balik 6.160 orang”, terang Nana.
Sementara, kesiapan bidang infrastruktur, secara umum jalan dalam kondisi baik. Pada jalan nasional di Provinsi Jateng dan DIY sepanjang 1.887,29 kilometer, dipetakan terdapat 68 titik rawan kemacetan di Jawa Tengah. Termasuk, jalan yang kemarin terendam banjir di wilayah Demak dan Kudus, saat ini telah bisa dilalui.
“Untuk jalur pantura, yang kemarin tergenang air dari Demak ke Kudus, saat ini sudah surut, dan jalan tersebut sudah diperbaiki. Saatnya nanti para pemudik akan mudik, ini sudah bisa dipergunakan,” terangnya.
Nana menuturkan, kesiapan Pemprov Jateng bersama instansi terkait, seperti Bulog, Pertamina, dan PLN, menjamin ketersediaan pangan maupun energi, termasuk masalah BBM, dan listrik selama masa Lebaran.
“Kita akan siaga 24 jam, untuk menjaga terkait masalah distribusi atau pasokan bahan-bahan pangan. Jadi kami menjamin masalah pangan sampai selesainya Idulfitri,” ujarnya.
Terkait cuaca ekstrem, Nana menyatakan, dari prakiraan BMKG, sampai April ini curah hujan masih cukup tinggi. Penprov bersama kabupaten/ kota, telah menyiapkan petugas untuk menjaga kemungkinan adanya banjir dan longsor. Termasuk, melakukan kerja sama dengan TNI dan Polri.
Disinggung soal balon udara yang biasanya ramai saat Lebaran, Nana menyatakan, ada dua daerah yakni di Pekalongan dan Wonosobo, yang sering melakukan Festival Balon Udara.
“Sebenarnya ini sangat membahayakan, khususnya bagi penerbangan di wilayah kita. Kami sudah menghubungi Bupati Wonosobo dan Pekalongan untuk menertibkannya, bahkan tidak ada lagi pesta festival balon tersebut. Ini berlaku di seluruh wilayah Jawa Tengah”, tegasnya.