MANADO, (MEDGO.ID) — Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) Dr Zainuddin Amali melakukan kunjungan kerja, sekaligus pulang kampung ke Manado. Sejak dilantik 22 Oktober, Menpora yang disapa ZA mengawali agenda Kemenpora di kampung halaman sendiri.
Agenda pertama politisi Partai Golkar adalah meletakkan batu pertama pembangunan Graha Insan Cita (GIC) HMI Manado, pada Jumat (1/11) pagi. Usai simbolis, Menpora yang juga alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mengingatkan GIC harus menjadi sentral kegiatan organisasi. Apalagi organisasi kader seperti HMI. Sangat penting ada gedung sebagai pusat kegiatan. Namun ia memgingatkan, agar jangan sia-siakan, nantinya ada bangunan bagus tapi tidak dimanfaatkan oleh organisasi.
“Peletakan batu ini simbol kita membangun. Jangan sampai bangunan ada, tapi tidak ada aktvits. Sepi. Apalagi ada wakil rektor dari Kahmi,” kata ZA usai meletakkan beberapa batu di lokasi GIC, Pangiang, Kota Manado.
Acara yang digagas HMI Manado dan KAHMI Manado dan Sulut disaksikan oleh alumni HMI Manado, seperti Suhendro Boroma, Dr Jailani Husein, Warek IV Universitas Sam Ratulangi Prof Dr Sangkertadi, Lily Djenaan, Ilia Nora, Asdep Kemenpora Hamka Hendra Noer, Sekum KAHMI Sulut Suhardi Hamzah, Tiga Presidium Kahmi Manado yaitu Idham Malewa, Zainal Ginsu dan Adil Polontalo, Sekum KAHMI Manado Mazhabullah Ali, Ketum HMI Manado Iman Karim, Ketum Badko Sulutgo, pengurus HMI Manado dan Badko Sulutgo, HMI Tondano dan HMI Gorontalo.
Ketua Umum DPP KNPI Haris Pratama, Sekjen KNPI Jackson Kumaat, pejabat Kemenpora, Ketua Stikes Muhammadiyah Agus Laya, pejabat Dikpora Sulut dan puluhan aktivis Muslim Manado.
ZA menambahkan, GIC tidak berhenti di peletakan batu pertama. Para alumnus harus bertekad pembangunan sampai diresmikan. Dia berjanji akan ikut membantu. Tapi, jangan ada anggapan membantu diluar koridor dan aturan main di Kemenpora. Ia mengaku amanah sebagai menteri ini, akan dijalankan dengan integritas tinggi. Jangan sampai dijebak dan berakhir tidak bagus.
“Saya ingin jabatan ini adalah amanah yang harus dijaga sampai akhir jabatan. Saya ingin mengakhiri tugas ini dengan husnul khatimah,” tutur Menpora disambut tepuk tangan.
Di sela-sela ramah tamah, Zainufin Amali banyak berkisah tentang masa lalu sebagai mahasiswa di rantau. Pernah hidup di secretariat HMI Cabang Jakarta. Bagi mahasiswa wajar, tapi kalau sudah selesai jangan menetap terus di sekretariat.
Dia pun mengingatkan aktivis HMI setelah menjadi alumni, harus menjadi tempat bergantung orang lain. “Bukan sebaliknya menggantungkan hidup pada orang lain.”
Saat berada desa Pangiang, mantan anggota DPR RI tiga periode ini menikmati suasana pagi, ZA dan rombongan ikut menikmati menu kue khas Manado, Seperti cucur, lalampa, dan apang bakar.(MDG-09)