Jakarta, (MEDGO.ID) — Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Dr. Eduart Wolok menghadiri pertemuan Lembaga Pergutuan Tinggi Keguruan (LPTK) dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Gedung BPIP, Senin 09 Maret 2020. Pertemuan ini membahas tentang keterlibatan kampus dalam membumikan Pancasila.
Eduart Wolok menyampaikan bahwa Universitas Negeri Gorontalo telah menginisiasi pelembagaan Banuroja menjadi Desa Pancasila. Hal ini sebagai upaya manajemen strategik kelembagaan yang diinisiasi oleh Universitas Negeri Gorontalo dan Pemerintah Kabupaten Pohuwato. Pelembagaan nilai-nilai toleransi dan kerukunan sangat penting untuk diinisiasi dan dirawat dalam rangka menjamin kehidupan keberagaman yang keberlanjutan.
Lihat juga : Apresiasi Dewan Pengarah BPIP Jendral Purn TNI Tri Sutrisno Pada UNG
“Desa Banuroja yang terdapat di Kabupaten Pohuwato menjadi salah satu pilot project untuk desa-desa lainnya, baik di Gorontalo maupun provinsi-provinsi lainnya. Desa ini selama lebih dari 10 tahun tidak didapati tindakan kriminal sama sekali,” ungkap Eduart Wolok dalam presentasinya di depan Dewan Pengarah BPIP dan Kepala BPIP.
“Saya dan Pak Syarif Mbuinga selaku Bupati Pohuwato sebelum ini telah mencanangkan Banuroja sebagai Desa Pancasila pada Januari lalu. Pemda Pohuwato sangat mendukung gagasan ini, hal ini tidak lain karena komitmen Pemda Pohuwato dalam mewujudkan toleransi di Gorontalo”, ujar Eduart Wolok.
Presentasi yang disampaikan Rektor UNG telah membuat Jenderal TNI Try Sutrisno dan 12 rektor yang tergabung dalam LPTK memberi apresiasi. Dimana selama ini, Gorontalo yang dikenal memiliki filosofi Adati Hula-Hulaa to Syara’a, Syara’a Hula-Hulaa to Qur’ani merupakan konsensus terakhir yang disepakati pada era raja Eyato telah terbukti secara kongkrit inkluisivitas nilai-nilainya.
“Desa Banuroja yang dipaparkan Rektor UNG perlu dikembangkan ke daerah lain, sebagai bagian pengembangan dan aplikatif nilai-nilai Pancasila”, kata Dewan Pengarah BPIP, Jenderal Try Sutrisno.
Lihat juga : UNG -BPIP Teken MoU Pembinaan Pancasila untuk Cegah Radikalisme
Eduart Wolok juga mengajak Kepala BPIP untuk meninjau langsung Desa Banuroja. Ajakan ini untuk membuktikan bahwa ada juga contoh kongkrit di Gorontalo.
Praktik-praktik Pancasila tersebut diikat oleh MoU antara Universitas Negeri Gorontalo dengan BPIP. “MoU ini tidak sekedar formalitas ikatan emosional antara BPIP dan kampus, tetapi tindakan berikutnya adalah implementasi dari diskusi-diskusi yang ada hari ini”, ungkap Kepala BPIP, Prof. Yudian Wahyudi, Ph.D.
UNG diharapkan menjadi garda terdepan dalam membumikan Pancasila di lapisan masyarakat, khususnya mewujudkan Desa Pancasila di tempat lain. []