Agam, (MEDGO.ID) – Selain kepiawaian Guru dalam mendidik, tidak kalah penting sarana dan prasarana juga menjadi salah satu penunjang utama dalam sebuah proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Sangat disayangkan, hingga saat ini masih ditemukan juga sekolah di daerah yang mengalami kekurangan lokal, ruang kelas yang tidak layak pakai, bahkan boleh dibilang rusak berat.
Salah satu sekolah di Jorong Piladang, Nagari Ampek Koto Palembayan, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, yang menyita perhatian publik ini bernama SDN 38 Piladang.
Dikarenakan kondisi sekolah yang belum juga mendapatkan perhatian dari pihak Pemerintah Daerah, para murid memberanikan diri membuat surat terbuka kepada Gubenur Sumatera Barat (Irwan Prayitno) dan Bupati Agam (Indra Catri).
Surat terbuka yang ditulis para siswa ini berbunyi, “Meminta tolong kepada Gubernur Sumatera Barat dan Bupati Agam agar bisa memperhatikan sekolah juga memperbaiki bangunan sekolah mereka yang sangat tidak layak digunakan untuk aktifitas belajar mengajar di SDN 38 Piladang, Nagari Ampek Koto Palembayan ini”.
Sudah bisa dipastikan dengan kondisi buruknya bangunan, infrastruktur sekolah ini akan sangat berdampak pada konsentrasi siswa/murid dalam menjalankan proses belajar mengajar.
Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SDN 38 Piladang Armainda, S.Pd mengatakan. “Kami sangat berharap ada perehapan bangunan rusak dan penambahan lokal yang dapat dipakai untuk 3 (tiga) kelas, agar proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bisa berjalan lancar. Sehingga murid SDN 38 Piladang tidak ketinggalan lagi dalam pendidikan berkemajuan”, ujarnya.
“Saat ini, untuk mengisi kekurang lokal para murid memakai ruangan rumah dinas guru. Karena kondisi kelas yang masih tidak layak dan belum tersentuh perbaikan sampai saat ini”, tutup Armainda.
Setelah dikonfirmasi dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Agam Drs. Isra, M.Pd. “Khusus SD 38 Piladang tersebut baru kita rehab tahun 2015. Namun selama ini untuk menambah lokal kita kesulitan karena muridnya sedikit yaitu kurang dari 60 orang”.
Sebenarnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan secara rutin tiap tahun merencanakan pembangunan dan pemeliharaan sekolah, baik untuk rehab, membangun WC, pustaka dan sebagainya. “Sumber dana yang kita andalkan DAK dan APBD”, tukas Isra.
“Kita usulkan lagi bangunan lokal tersebut direhab tahun 2021 dengan dana APBD 2021. Kemudian untuk saat ini kita sedang upayakan sekolah merehab ruang lokal sementara tersebut dengan dana BOS sekolah dan sumber lain yg relevan , termasuk swadaya masyarakat dan sebagainya. Pokoknya lokal sementara itu kita rehab secepatnya”, Ujarnya sembari mengakhiri pembicaraan.(HF)
Editor :Surya Hadinata