Kwandang, MEDGO.ID – Kelompok Tani (Poktan) Sinar Lestari di Desa Bulalo, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, melaksanakan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada Senin, 2 Desember 2024.
Kegiatan ini difasilitasi oleh Balai Perlindungan Tanaman Pertanian Provinsi Gorontalo dan memanfaatkan agens pengendali hayati (APH) Paenibacillus polymyxa untuk menekan serangan penyakit kresek yang menjadi endemis di wilayah tersebut.
Ketua Poktan Sinar Lestari, Sudarman Gusasi, mengungkapkan bahwa kelompoknya telah konsisten menerapkan sistem pertanian ramah lingkungan selama beberapa musim tanam terakhir. Sebelumnya, mereka telah rutin menggunakan APH seperti Trichoderma, PGPR, dan Beauveria bassiana sebagai bagian dari upaya menjaga ekosistem pertanian yang berkelanjutan.
Kegiatan ini dihadiri oleh 30 anggota Poktan Sinar Lestari serta sejumlah Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dan penyuluh pertanian dari Kabupaten Gorontalo Utara. Supriyanto I. Mano, S.P., selaku fungsional Penanggung Jawab wilayah Kecamatan Kwandang dan Anggrek, turut hadir mewakili Kepala Dinas Pertanian.
Dalam sambutannya, Supriyanto mengapresiasi langkah-langkah inovatif yang dilakukan oleh Poktan Sinar Lestari. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan program ini. “Kegiatan seperti ini tidak hanya berhenti pada program pemerintah, tetapi harus dilanjutkan oleh petani secara mandiri agar pemanfaatan agens hayati dapat terus berjalan,” ujarnya.
Selain sebagai upaya pengendalian OPT, kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi bagi para petani dalam mengaplikasikan APH secara tepat guna untuk mengatasi penyakit kresek, terutama pada tanaman padi sawah. Dengan pendekatan ini, diharapkan hasil panen dapat meningkat tanpa merusak lingkungan, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pestisida kimia.
Poktan Sinar Lestari telah menjadi contoh nyata penerapan pertanian ramah lingkungan. Diharapkan, upaya ini dapat menjadi inspirasi bagi kelompok tani lainnya di Kabupaten Gorontalo Utara untuk mengadopsi praktik serupa demi keberlanjutan sektor pertanian.(Rara)