Pilkada 2024: Pertarungan Gagasan untuk Masa Depan Gorontalo

Oleh: Hendrawan Dwikarunia Datukramat, S.Farm

Memasuki tahun politik 2024, Indonesia kembali bersiap menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan menentukan arah pembangunan dan kebijakan di tingkat daerah. Pentingnya menjadikan Pilkada 2024 sebagai sebuah pertarungan gagasan dan visi jangka panjang, bukan sekadar momentum politik lima tahunan.

Salah satu tantangan besar yang dihadapi adalah tingkat apatisme masyarakat, khususnya generasi muda. Banyak dari mereka memandang Pilkada sebagai agenda yang hanya dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi para calon, sehingga mengabaikan gagasan yang seharusnya menjadi prioritas dalam skala pembangunan. Hal ini sering kali mengarah pada degradasi kualitas perdebatan publik dan fokus pada hal-hal superfisial.

“Pilkada 2024 harus menjadi ajang pertarungan gagasan, visi, dan ide-ide inovatif. Kita perlu memastikan bahwa calon kepala daerah memiliki rencana yang jelas dan terukur untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat. Pemimpin yang kita pilih harus mampu menetapkan target kinerja yang dapat dipantau dan dievaluasi secara berkala. Ini saatnya generasi muda mengambil peran aktif dan kritis dalam proses politik, memastikan bahwa yang dipilih adalah figur yang benar-benar memiliki kapasitas untuk memajukan daerah,” ujar Hendrawan Dwikarunia Datukramat.

Pilkada 2024: Pertarungan Gagasan untuk Masa Depan Gorontalo
Hendrawan Dwikarunia Datukramat, S.Farm mantan Presiden BEM UNG Tahun 2023

Pentingnya Gagasan dan Visi Dalam memandang pemilihan kepala daerah, intelektualitas dan etikabilitas seorang calon harus menjadi pertimbangan utama, melebihi sekadar popularitas atau elektabilitas. Masyarakat harus mampu mengukur calon kepala daerah berdasarkan gagasan yang konkret dan terukur dalam menyelesaikan berbagai problematika yang ada di Gorontalo.

BACA JUGA :  Benarkah, Pornografi Pemicu Anak Menjadi Pelaku Kejahatan??

Beberapa isu krusial yang memerlukan perhatian khusus adalah:
1. Perekonomian: Calon kepala daerah harus memiliki rencana yang jelas untuk meningkatkan investasi daerah, mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta memperkuat sektor pariwisata dan budaya lokal.
2. Sumber Daya Manusia: Angka putus sekolah dan rendahnya akses beasiswa untuk melanjutkan studi ke jenjang sarjana dan pascasarjana harus menjadi fokus utama. Program-program yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi harus diprioritaskan.
3. Indikator Kinerja Terukur: Kepala daerah yang terpilih harus mampu menetapkan target kinerja yang jelas dan terukur. Setiap tahun, bulan, bahkan hari kerja harus direncanakan dengan baik, sehingga masyarakat dapat melihat progres nyata dalam penyelesaian berbagai masalah.

BACA JUGA :  Bangun Rumah Sendiri akan Dikenai Pajak?

Mengukur Kelayakan Calon

Untuk menentukan kelayakan seorang calon kepala daerah, penting untuk melihat gagasan yang mereka tawarkan. Calon yang mampu menyajikan solusi konkret dan terukur terhadap masalah-masalah seperti perekonomian, pendidikan, dan infrastruktur adalah yang layak mendapat dukungan.

BACA JUGA :  Benarkah, Pornografi Pemicu Anak Menjadi Pelaku Kejahatan??

Setiap figur yang maju dalam Pilkada, baik di tingkat kabupaten, kota, maupun provinsi, adalah figur-figur terbaik. Namun, pesan kepada masyarakat, khususnya generasi muda, adalah untuk lebih peduli dan terlibat aktif dalam proses ini. Harus dipastikan bahwa Pilkada 2024 menjadi ajang pertarungan gagasan dan ide, bukan sekadar kampanye hitam atau saling menjatuhkan.

Sebagai Mantan Presiden BEM UNG 2023 dan pemerhati politik, demokrasi, pendidikan, serta pembangunan, ajakan disampaikan kepada seluruh masyarakat Gorontalo untuk melek politik dan peduli terhadap masa depan daerah. Pilkada 2024 adalah kesempatan emas untuk memilih pemimpin yang mampu membawa Gorontalo menjadi daerah yang maju dan sejahtera. Mari jadikan Pilkada ini sebagai momentum untuk perubahan positif dan berkelanjutan.[]

*) Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo 2023