Kota Gorontalo, (MEDGO.ID) — Sulaman karawo, sebagai kerajinan khas Gorontalo, selama ini pembuatannya hanya sebatas pada kalangan orang tua saja. Dikhawirkan, untuk masa yang akan datang, kerajinan ini akan punah dan tinggal kenangan, karena anak Gorontalo, tak tertarik menggelutinya.
Menyikapi fenomena tersebut, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Gorontalo bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Gorontalo meluncurkan program pengenalan dini kerajinan Sulaman Karawo.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Gorontalo, Efendy Sy.Rauf, program tersebut dimaksudkan untuk memberi pengetahuan kepada anak-anak genarasi muda, khususnya Siswa SD dan SMP agar mengetahui dan mengenali kerajinan Sulaman Karawo ini.
“Jangan nanti generasi hari ini tidak akan mengenali kerajinan ini (sulaman karawo) sebagai Sulaman khas Gorontalo. Dan, ini harus dilestarikan,” katanya.
Program Insdustri Kecil Menengah (IKM) itu, saat ini Kota Gorontalo telah memasuki tahun ketiga.
“Jadi kami menyasar anak-anak SD dan SMP di Kota Gorontalo untuk dilatih bagaimana cara belajar sulaman Karawo. Dan ini telah berlangsung sejak tahun 2018 lalu,” ujar Efendy.
Ditambahkannya, pihaknya menggandeng Pengelola Sentra Sulaman Karawo Kota Gorontalo sebagai pelatih atau pemateri.
Ditanya soal jam belajar siswa yang dapat terganggu akibat program ini, Efendy menjelaskan, waktunya akan menyesuaikan dengan kegiatan ekstra kurikuler siswa.
“Ketika ada kegiatan ekstra kurikuler siswa, para pelatih langsung mendatangi sekolah untuk menyajikan materi dan pelatihan,” jawabnya.
Kemampuan para siswa dalam mengikuti pembelajaran ekstra kurikuler sulaman Karawo, diharapkan menjadi motivasi bagi yang lainnya untuk mempelajari tehnik menyulam Karawo.
“Bahkan, pada tahun lalu, ketika digelar Festival Karawo se-Provinsi Gorontalo, enam orang siswa SD tampil memperagakan kemampuan mereka dalam mempraktekkan sulaman karawo. Semoga kerajinan Sulaman Karawo ini bisa diwariskan kepada anak cucu kita dimasa kini dan masa yang akan datang,” pungkas Efendy. (Hans)