Polemik Proyek Pembongkaran Jembatan Jalan, Ketua LPMK Pandanwangi Angkat Bicara

Kota Malang, MEDGO.ID – Warga jalan Simpang Laksda Sucipto kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing kota Malang dibuat resah dengan adanya proyek Jembatan penghubung jalan dibongkar tanpa ada sosialisasi dengan warga. Akibatnya proyek pembongkaran jalan tersebut diprotes keras oleh warga RW 10 Pandanwangi , karena dampak pada putusnya akses jalan utama tersebut, merugikan warga sekitar dan pengguna jalan karena tidak bisa dilalui. Rabu (15/02/2023)

Berdasarkan informasi yang di himpun pembongkaran jalan sudah berjalan 7 (tujuh) hari sejak hari ( Rabu, 08/02/2023) tidak pernah ada sosialisasi dengan warga sampai saat ini.

Anang Ketua RW 10 Pandanwangi kepada wartawan menyampaikan. ” intinya warga itu keberatan dengan adanya proyek ini, sebetulnya kita itu gak mempersulit untuk pembangunan, apalagi program nya pemerintah, cuma yang kita sesalkan, kita sebagai ketua RW 10, tanpa adanya konfirmasi terlebih dahulu jadi tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu,” terangnya

Lanjutnya,”Kalo disemua proyek itu kan sebetulnya kurang 2 Minggu atau 1 Minggu kan pasti ada pengumuman atau pemberitahuan, jadi bahwa jembatan diwilayah ini mau dibongkar tanggal sekian, hari sekian sebetulnya kan seperti itu, jadi itu tidak ada dari pihak kelurahan, makanya ini warga terus terang jadi resah, apalagi untuk jalan alternatif kan lewat kampung, nah kampung ini banyak anak kecil jadi yang dikhawatirkan warga itu nanti kalau ada kejadian apa-apa siapa yang bertanggung jawab, makanya ini inisiatif warga untuk memasang rambu-rambu seperti ini, jadi dari pihak proyek dan kelurahan itu gak ada sama sekali ” jelas Anang

” Sosialisasi ke warga itu gak ada, pemberitahuan itu hari Rabu kemarin (08/02/2023) itu waktu bersamaan dengan pembongkaran, sebetulnya kan kurang 1 Minggu sosialisasi ke warga kan enak, kita kan bisa antisipasi seumpama dibongkar jalan ini mau diarahkan kemana, jadi ini inisiatif warga dibuat searah,” ungkapnya

BACA JUGA :  Ruang Belajar Berfungsi Asrama, Begini Cerita Siswa dan Kepsek Madrasah Aliyah Miftahul Huda Kwandamg Gorut

“Jadi yang di inginkan warga itu kita duduk bersama, untuk mengatasi ini gimana, maksudnya warga ini dibuat jalan satu arah dulu , misalnya separuh dikerjakan, separuh di buat jalan biar kendaraan bisa lewat dan biar tidak meluber ke perkampungan ini” harapnya

Hal senada juga di utarakan Muhtar ketua RT 01 RW 03 Pandanwangi yang menyayangkan tidak adanya sosialisasi terlebih dahulu kepada warga berkenaan dengan pembongkaran jembatan diwilayahnya

” Jadi kita belum ada pemberitahuan sama sekali sebelumnya, karena bersamaan pemberitahuan material sudah datang, jadi tidak sempat sosialisasi ke warga” ujar Muhtar

Terpisah Ibrahim mandor pengawas proyek di lokasi yang dikonfirmasi awak media saat di lapangan memberikan keterangan yang berbeda, bahwa pihaknya dari CV atma karsa utama 2 Minggu sebelum pengerjaan jembatan, sudah menyampaikan ke pihak kelurahan Pandanwangi untuk pemberitahuan ke warga.

BACA JUGA :  Genjot PAD, Komisi II Minta Pemkot, Siapkan Fasilitas Air Bersih MCK dan Listrik untuk Pedagang

“Gini mas ya, jujur saja masalahnya saya yang lapor, sebelum ini dikerjakan, saya sama pak lurah kumpul di kelurahan, waktu itu saya dari pihak CV sudah bilang ke pak lurah intinya untuk ijinnya sosialisasi ke warga, itu yang menyampaikan dari pihak lurah, waktu itu ke RT-RW sudah dishare sama pihak kelurahan , yang menyampaikan Bu Lia, 2 Minggu sebelumnya , disharenya di grup kelurahan”

Saat disinggung pengerjaan proyek pembongkaran jembatan tersebut tidak dipasang plang proyek, Ibrahim mengatakan jika proyek tersebut merupakan proyek insidentil jadi tidak di pasang plang terkait pengerjaan proyek jembatan tersebut.
“Karena ini proyek insidentil jadi tidak perlu plang papan proyek” singkatnya

Menanggapi hal tersebut Imam Ketua LPMK Kelurahan kepada wartawan menjelaskan

“Biasanya kan dari dinas itu ada dalam pengerjaan itu ada SPK ke kelurahan, itulah tugasnya lurah untuk memberikan sosialisasi ke RT-RW memanggil atau turun ke lapangan, sekarang lurah kan wajib turun kelapangan, jangan hanya duduk dibelakang meja,” jelasnya

“Jadi sempat ada berita pengcouteran, katanya dinas sudah memberi tahu kepada lurah , lurah sudah memberi tahu kepada warga, saya minta sama wartawannya, silahkan dikejar warga siapa saja yang diberitahu, kalau dinas kan memang sudah sesuai tupoksinya, biasanya memberikan SPK, Lurahnya yang kesini ini yang enggak” terang imam.

BACA JUGA :  Wamendagri Bima Arya : Penyaluran Bansos Jelang Pemungutan Suara 27 November Pilkada 2024

“Memang Lurah ini kan bermasalah, 2,5 tahun ini, gak pernah mengumpulkan warga, gak pernah mengumpulkan RW, selama menjabat tidak pernah ada rapat RW, berbeda dengan lurah sebelumnya yang selalu kordinasi dengan LPMK” ungkapnya lebih lanjut.

Selain itu Imam juga berbeda pendapat dengan pernyataan Mandor pengawas proyek yang menyatakan jika pembongkaran jembatan tersebut merupakan proyek insidentil menurutnya

“Insidentil dari mana yang ngomong, ini bukan rusak mas , suruh ke saya yang ngomong insidentil, malu-maluin saja, banjir juga tidak, jebol juga tidak, ini kan abal-abal , kalo insidentil kan bilamana retak atau jebol , rusak jembatan juga tidak, ini kan gak ada” urainya

“Taruhlah insidentil dicrosing dulu tapi gak digarap, yang digarap pondasi samping ya kan merugikan, harusnya kan pondasi samping digarap dulu jika sudah siap baru di crossing” paparnya

“Papan gak ada , anggarannya berapa , APBD atau APBPROV kan gak jelas ini proyek apa” pungkasnya (Ocha)