Lampung, MEDGO.ID — Ratusan warga Desa Gunung Pasir Jaya, Sekampung Udik, Lampung Timur Provinsi Lampung. Gelar aksi demo di depan PT.Fermentech , menuntut pihak perusahaan meminta maaf atas ucapan ang menimbulkan keresahan warga, atas ucapan “emang milik mbah mu”
Aksi tersebut dimulai sejak pukul 09.00 Wib itu telah membubarkan diri pada pukul 13.30 Wib, Senin (23/05/2022). Dan masa langsung membubarkan diri setelah Presiden Direktur PT. Fermentech, N Hasigawa menyepakati untuk meminta ma’af terkait ucapan “Memang perusahaan mbahmu”, yang pernah dilontarkan oleh pihak management saat penerimaan karyawan.
“Presiden management tidak tau kalau ada oknum pekerja yang telah mengucapkan ucapan tersebut, namun pihak kami akan meminta maaf,” ucap N. Hasigawa selaku PT Fermentech, saat menerima aksi masa.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Lampung Timur, Djoko Pramono mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi atas aksi demo warga terhadap PT. Fermentech yang berjalan secara damai, sekaligus menyesalkan perkataan pihak management yang dinilai menyinggung warga.
“Sebab aksi unjuk rasa warga tidak anarkis dalam menyampaikan tuntutannya dan pihak perusahaan juga merespon tuntutan tersebut dan juga mengakomodir,” ucap Joko.
Lanjut ia berharap, kedepanya hubungan antara warga sekitar dan PT. Fermentech Indonesia terus berjalan dengan baik dan tidak akan terulang masalah kembali, kedua belah pihak untuk saling menghargai dan menghormati.
Masa yang terdiri dari pekerja buruh, petani dan warga Desa Gunung Pasir Jaya lainya itu mempunyai 5 tuntutan yakni:
1. PT. Fermentech Indonesia Tidak Transparan dan telah mengabaikan kesepakatan terkait penerimaan karyawan yang telah di sepakati antara pihak PT. Fermentech dengan masyarakat.
2. PT. Fermentech tidak menepati janji terkait cuci parit sungai bohong yang saat ini mengalami pendangkalan yang hampir rata dengan lahan peladangan, sehingga mengakibatkan petani gagal panen akibat air limbah meluap ke lahan peladangan masyarakat.
3. Menghentikan bahan bakar batu bara dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, dikarenakan sering terjadi abu batu bara masuk ke halaman rumah masyarakat sekitar.
4. PT. Fermentech Indonesia tidak transparan terkait dana CSR, yang mestinya dana CSR untuk lingkungan masyarakat yang terdampak.
5. Pihak PT. Fermentech Indonesia telah melukai hati & perasaan masyarakat Desa Gunung Pasir Jaya dan harus meminta ma’af baik secara lisan, tulisan, ataupun melalui video conference atas ucapan “Memang perusahaan mbahmu” yang pernah dikeluarkan oleh pihak management terkait penerimaan karyawan.(Medgo Lampung/ZH)