Serangan militer Rusia kepada negara berdaulat Ukraina, mengakibatkan dampak buruk bagi kedua negara. Tak hanya Ukraina, Rusia pun menjadi bulan-bulan negara Eropa dan Amerika Serikat sanksi ekonominya.
Kini invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-12. Kyiv mengatakan ada eskalasi penembakan yang dilakukan tentara Rusia di kota-kota Ukraina yang telah berhasil dikepungnya. Sementara upaya untuk mengevakuasi ratusan ribu warga sipil dari kota pelabuhan selatan Mariupol di Ukraina yang terkepung, menemui kegagalan.
Pasukan Rusia dan Ukraina telah menyetujui adanya gencatan senjata selama 11 jam pada Minggu (6/3), tetapi para pejabat Ukraina mengatakan serangan Rusia dengan cepat menutup koridor jalur aman.
Pembicaraan putaran ketiga antara para pemimpin Rusia dan Ukraina direncanakan digelar pada Senin (7/3).
Lebih dari 1,5 juta warga Ukraina terpaksa meninggalkan negara itu. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendesak rakyatnya untuk terus melawan, dan menteri luar negeri Ukraina mengatakan lebih dari 20.000 orang dari 52 negara telah secara sukarela bertempur di legiun internasional Ukraina yang baru dibentuk.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyamakan sanksi Barat terhadap Rusia itu sebagai “pernyataan perang.”
Berikut adalah hal-hal penting yang perlu diketahui tentang konflik tersebut:
Kekerasan Hentikan Evakuasi
Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Anton Gerashchenko menyalahkan tembakan artileri Rusia karena menghentikan upaya evakuasi kedua untuk mengevakuasi sekitar 200.000 warga sipil dari Mariupol, di mana makanan, air dan obat-obatan di kota tersebut langka.
Sehari sebelumnya, pejabat Ukraina juga mengatakan tembakan artileri dan serangan udara Rusia telah mencegah warga untuk mengungsi. Putin menuduh Ukraina menyabotase upaya tersebut.
Rusia telah berusaha untuk memotong akses Ukraina ke Laut Azov di selatan. Menduduki dan menguasai Mariupol akan memungkinkan Rusia untuk membangun koridor darat ke Krimea, yang dianeksasi pada 2014.
Apa yang Terjadi?
Pasukan Rusia meluncurkan ratusan rudal dan serangan artileri ke seluruh penjuru Ukraina. Pejabat Ukraina mengatakan pihak Moskow juga menjatuhkan bom berskala besar di daerah pemukiman Chernihiv, sebuah kota di utara Ibu Kota Kyiv. Namun kolom lapis baja Rusia sepanjang satu mil yang mengancam Ibu Kota terhenti di luar Kyiv.
Minggu (6/3) malam, hujan tembakan juga terjadi di Mykolaiv di selatan dan Kharkiv, kota terbesar kedua di negara itu. Upaya untuk mengevakuasi penduduk dari pinggiran Kyiv di Bucha, Hostomel dan Irpin pada Minggu (6/3) sebagian besar tidak berhasil.
Seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat (AS), Minggu (6/3), mengatakan pihaknya percaya bahwa sekitar 95 persen pasukan Rusia yang ditempatkan di sekitar Ukraina sekarang telah memasuki wilayah negara itu. Pertahanan udara dan rudal Ukraina tetap efektif dan digunakan, dan militer Ukraina terus menerbangkan pesawat dan menggunakan aset pertahanan udara, kata pejabat itu.
Pasukan Ukraina juga mempertahankan Odesa, kota pelabuhan terbesar di Ukraina, dari kapal-kapal Rusia, kata penasihat presiden Ukraina Oleksiy Arestovich.
Kementerian Pertahanan Rusia, Minggu (6/3), mengumumkan rencana untuk menyerang kompleks industri militer Ukraina, dan menuduh bahwa pasukan Ukraina berencana untuk meledakkan reaktor nuklir eksperimental di Kharkiv dan kemudian mengkambinghitamkan Rusia. Kementerian tidak memberikan bukti untuk mendukung klaimnya tersebut.
Penutupan Wilayah Udara Ukraina
Zelenskyy mendorong negara-negara asing untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina. Menetapkan zona larangan terbang akan berisiko meningkatkan konflik dengan melibatkan militer asing secara langsung. Meskipun AS dan banyak negara Barat telah mendukung Ukraina dengan pengiriman senjata, tetapi mereka tidak mengirim pasukan.
Zelenskyy mengatakan dalam sebuah pidato video pada Minggu (6/3) bahwa “dunia cukup kuat untuk menutup langit kami” dan selama akhir pekan dia mendesak para pejabat AS untuk membantu negaranya mendapatkan pesawat tempur untuk melawan invasi dan mempertahankan kendali wilayah udaranya.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan pada Minggu (6/3) bahwa beberapa pesawat tempur Ukraina telah dipindahkan ke Rumania dan negara-negara tetangga Ukraina lainnya yang tidak dia identifikasi. Dia memperingatkan bahwa serangan yang dilakukan pesawat-pesawat Ukraina yang beroperasi dari negara-negara lain itu dapat dianggap sebagai keterlibatan mereka dalam konflik.
Kejadian Langsung yang Terekam AP
Penonton di Chernihiv bersorak saat pesawat militer Rusia jatuh dari langit dan menghempas ke tanah, menurut video yang dirilis oleh pemerintah Ukraina. Di Kherson, ratusan pengunjuk rasa mengibarkan bendera Ukraina yang berwarna biru dan kuning dan berteriak, “Pulanglah.”
Di Mariupol, wartawan Associated Press melihat dokter melakukan upaya sia-sia untuk menyelamatkan anak-anak yang terluka. Apotek kosong dan ratusan ribu orang menghadapi kekurangan makanan dan air dalam cuaca yang sangat dingin.
Di Irpin, dekat Kyiv, lautan orang yang berjalan kaki dan bahkan dengan gerobak dorong berjalan dengan susah payah melewati sisa-sisa jembatan yang hancur untuk menyeberangi sungai dan meninggalkan kota. Dibantu oleh tentara Ukraina, mereka membawa hewan peliharaan, bayi, dompet, dan tas tipis berisi barang-barang minimal. Beberapa orang yang lemah dan lanjut usia dibawa dengan menggunakan selimut dan gerobak.
Stasiun kereta api pusat Kyiv tetap penuh sesak dengan orang-orang yang ingin pergi, dan penembakan yang sering terdengar dari pusat Ibu Kota.
Upaya Diplomatik
Upaya diplomatik yang intens berlanjut. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Moldova menjanjikan dukungan negaranya kepada bekas republik Soviet kecil yang condong ke Barat. Negara ini menghadapi masuknya pengungsi dari Ukraina dan mengawasi perang intensif Rusia dengan tetangganya.
Blinken mengatakan AS dan sekutunya sedang melakukan “diskusi yang sangat aktif” tentang pelarangan impor minyak dan gas alam Rusia.
Dalam percakapan telepon dengan Putin yang berlangsung hampir dua jam pada Minggu (6/3), Presiden Prancis Emmanuel Macron mengulangi seruan agar Rusia menghentikan operasi militer, melindungi warga sipil dan mengizinkan bantuan kemanusiaan. Seorang pejabat Prancis melaporkan bahwa Putin mengatakan dia tidak berniat untuk menyerang pembangkit nuklir.
Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional, Rafael Mariano Grossi, mengatakan Minggu (6/3) bahwa staf Ukraina di pembangkit nuklir terbesar di negara itu sekarang diminta untuk meminta persetujuan Rusia untuk setiap operasi, bahkan pemeliharaan. PLTN Zaporizhzhya disita Rusia pada minggu lalu.
Putin terus menyalahkan kepemimpinan Ukraina sebagai asal muasal terjadinya perang, dengan mengatakan, “Mereka mempertanyakan masa depan negara Ukraina.” Dalam panggilan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Minggu (6/3), Putin mengatakan invasi dapat dihentikan hanya “ jika Kyiv menghentikan permusuhan,” menurut akun Kremlin.
Perdana Menteri Israel berbicara dengan Putin pada Minggu (6/3), sehari setelah mereka bertemu langsung di Rusia. Israel adalah salah satu dari sedikit negara yang memiliki hubungan kerja yang baik dengan Rusia dan Ukraina.
Situasi Kemanusiaan
Jumlah korban tewas akibat konflik ini sulit dihitung secara presisi. Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan setidaknya 364 warga sipil telah dipastikan tewas sejak invasi 24 Februari, tetapi jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pihaknya memverifikasi setidaknya enam serangan yang telah menewaskan enam petugas kesehatan dan melukai 11 lainnya.
Program Pangan Dunia PBB mengatakan jutaan orang di Ukraina, pemasok gandum global utama, membutuhkan bantuan pangan “segera.”
Pengungsi Ukraina terus membanjiri negara-negara tetangga, termasuk Polandia, Rumania, dan Moldova. Badan pengungsi PBB mengatakan jumlah orang yang telah mengungsi sejak pertempuran dimulai kini telah mencapai 1,5 juta.
Bisnis di Rusia
Semakin banyak bisnis multinasional telah memutuskan Rusia dari layanan keuangan penting, teknologi dan berbagai produk konsumen sebagai tanggapan terhadap sanksi ekonomi Barat dan kemarahan dunia atas perang.
Dua firma akuntansi terbesar di dunia, KPMG dan PricewaterhouseCoopers , mengatakan pada Minggu (6/3) bahwa mereka menarik diri dari Rusia, mengakhiri hubungan dengan perusahaan anggota yang berbasis di negara itu.
TikTok mengatakan pengguna tidak akan dapat mengunggah video baru di Rusia sebagai tanggapan atas tindakan keras pemerintah terhadap apa yang dapat dikatakan orang di media sosial tentang invasi, dan American Express mengumumkan akan menangguhkan semua operasi di Rusia dan Belarusia. Netflix juga mengumumkan penangguhan layanannya di Rusia. [ah/rs]
Sumber : voaindonesia