JAKARTA, MEDGO.ID – Kejadian atau keputusan kontroversial yang dilakukan oleh wasit dalam memimpin laga pada kompetisi sepakbola BRI Liga 1 Indonesia tahun 2021/2022, masih seringkali terjadi dan berujung terjadinya kericuhan sehingga memerlukan tindakan yang cepat serta tepat agar kinerja para wasit bisa lebih baik.
Dikutip dari PSSI.org, Minggu (6/3/2022), terkait dengan hal itu, PSSI resmi menggelar pembekalan pada wasit dan asisten wasit tambahan atau Additional Assistant Referee (AAR) yang bertugas di BRI Liga 1 2021/2022, Minggu (6/3/2022), yang diikuti oleh semua wasit dan asisten wasit yang terlibat di BRI Liga 1 2021/2022.
Dimana materi pembekalan lebih mengarah pada teori dan praktek penerapan asisten wasit tambahan.
PSSI akan menambah dua orang asisten wasit tambahan di sisa pertandingan BRI Liga 1 2021/2022, yang rencananya, akan diterapkan mulai pekan ke-30 atau tepatnya pada 9 Maret 2022.
Kegiatan yang digelar oleh PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) tersebut dilaksanakan dari tanggal 5 hingga 7 Maret 2022.
Sekjen PSSI, Yunus Nusi, dan Dirut PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, membuka sekaligus memberikan pengarahan pada kegiatan tersebut.
Terkait dengan hal itu, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengharapkan bahwa hal itu dapat memberikan efek baik kepada wasit-wasit yang akan bertugas di series terakhir Liga 1 2021/2022.
“Ini adalah bentuk dari komitmen PSSI untuk meningkatkan dan memperbaiki kinerja wasit. Pada penerapan asisten tambahan wasit ini mereka akan di tes secara teori dan praktik. Kami akui, saat ini lagi disorot dengan banyaknya kejadian kontroversial. Semoga di seri terakhir BRI Liga 1 tidak ada lagi permasalahan dari wasit”, kata Iwan Bule, panggilan akrab Mochamad Iriawan.
Iwan Bule juga menambahkan bahwa PSSI melihat pentingnya penugasan Asisten Wasit Tambahan atau Additional Assistant Referee (AAR) sebagai alternatif solusi, dan ke depannya PSSI juga akan menerapkan Video Assistant Referee (VAR).
‘’Dalam prosesnya, PSSI telah mengedukasi seluruh wasit yang nantinya akan ditugaskan sebagai AAR. Pada tanggal 10-14 Februari lalu PSSI telah mendatangkan dua orang instruktur wasit FIFA. Peralatan yang dibutuhkan AAR sudah sampai ke Bali dan rencananya simulasi akan dilaksanakan pekan ini sehingga mulai tanggal 9 Maret sudah bisa dipakai”, tandas Iwan.
Sementara itu Sekjen PSSI, Yunus Nusi, dalam pengarahannya menegaskan dimana pihaknya selalu berkomitmen untuk menjaga kualitas kinerja wasit.
Yunus Nusi mengatakan bahwa sesuai dengan arahan dari Ketum PSSI, maka pihaknya harus merespon cepat atas situasi yang terjadi.
“Penambahan asisten wasit merupakan salah satu langkah kami untuk menjaga komitmen tersebut. Kami berharap kualitas pertandingan di BRI Liga 1 2021/2022 akan lebih berkualitas dan menarik dengan adanya penambahan asisten wasit”, kata Yunus Nusi.
Dirut PT LIB, Akhmad Hadian Lukita menjelaskan bahwa pihaknya sangat mendukung kebijakan tambahan asisten wasit. Menurutnya, hal itu bisa menjaga dan meningkatkan kualitas pertandingan di kasta tertinggi sepak bola nasional.
“Keputusan yang diambil sang pengadil pada saat pertandingan, akan lebih obyektif dan fair. Ada asisten wasit tambahan yang posisinya akan lebih dekat dengan gawang. Mereka bisa menginformasikan fakta yang sebenarnya pada wasit utama. Dengan kebijakan ini, kami berharap semuanya menjadi lebih baik. Tidak ada lagi keputusan yang kontroversi dan semua pihak juga akan menghormati setiap keputusan dari wasit”, tutup Akhmad. (*).