JAKARTA, MEDGO.ID – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Komisi Kepemudaan dan Kemahasiswaan, menggelar mimbar secara virtual dengan tema “Gerakan Nasional HMI Selamatkan Indonesia”, Minggu (15/8/2021).
Kegiatan tersebut dibuka dengan opening speech oleh Ketua Umum PB HMI, Affandi Ismail, yang menyampaikan bahwa gagasan mimbar virtual ini merupakan serangkaian agenda penting PB HMI dalam memberikan kritikan-kritikan konstruktif terhadap pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo.
“Kritikan-kritikan tersebut kami sampaikan karena kami menilai bahwa pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo, sudah tidak mampu lagi mengelola negara Indonesia”, ucap Affandi.
Sementara itu, Ketua Komisi Kepemudaan dan Kemahasiswaan, Ari Kapitang, dalam pidato pembukaannya, mengungkapkan bahwa dalam hal memperjuangkan keadilan dan kepentingan umat dan bangsa, HMI akan terus menjadi garda terdepan.
“Ide mimbar virtual ini muncul atas dasar ikrar kami dimana HMI akan terus menjadi garda terdepan dalam hal memperjuangkan keadilan dan kepentingan umat serta bangsa Indonesia. Pada kesempatan ini, kami juga mengajak kepada seluruh elemen bangsa untuk bersatu melawan ketidakadilan”, tandas Ari.
Kegiatan virtual ini menghadirkan beberapa pemantik orasi antara lain Chumaidi Syarif Romas selaku (Ketua Umum PB HMI Periode 1976-1978), Ubedillah Badrun selaku (Pengamat Politik Nasional juga Mantan Aktivis reformasi 98), serta Ray Rangkuti selaku (Pengamat Politik Nasional juga Mantan Aktivis 98), dimana kegiatan ini dipandu oleh La Ode Muhammad Aril Masri.
Dalam kesempatan menyampaikan orasinya, Rai Rangkuti, mengungkapkan tentang beberapa hal yang berkaitan dengan sektor-sektor yang dinilainya mengalami kemerosotan antara lain perlindungan HAM, gerakan anti korupsi, kebebasan berpendapat, demokratisasi dan institusi kepolisian yang mesti terus dibenahi.
Pada kesempatan yang sama, Ubedillah badrun, dalam orasinya menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang mestinya menjadi fokus perhatian pemerintah di antaranya adalah pemberantasan korupsi ditengah pandemi covid-19, demokratisasi yang cederung menjadi oligarki, kasus HAM, Perekonomian dan upaya penanggulangan pandemi covid-19 yang tidak tepat.
Sementara itu, Chumaidi Syarif Romas dalam orasinya juga menyampaikan bahwa banyak problematika bangsa Indonesia yang harus diselesaikan, dan HMI harus menjadi mitra kritis pemerintah untuk terus memberikan kritik konstruktif demi lkemajuan bangsa Indonesia.
Mimbar virtual menjadi semakin menarik saat beberapa ketua-ketua umum HMI Badko dan Cabang Se-Indonesia juga memberikan orasinya yang berkaitkan dengan problematika keumatan dan kebangsaan yang cukup kompleks itu. (*).