SURAKARTA, MEDGO.ID – Meskipun di Jawa Tengah masih dalam situasi Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) namun penyaluran dan pembagian Bantuan Sosial Tunai (BST) tidak boleh ditunda-tunda.
Para Bupati dan Walikota agar mencari terobosan sehingga penyaluran BST kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sehingga tidak menimbulkan kerumunan warga.
Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, disela-sela kegiatannya melakukan monitoring pembagian BST di Kelurahan Sangkrah Kecamatan Pasar Kliwon Solo, Rabu (19/1/2021). Seperti dikutip dari RRI.co.id.
Sementara itu, Ganjar juga memberikan apresiasinya kepada PT Pos Indonesia Kantor Pos Besar Solo yang telah melakukan terobosan dalam pembagian BST yaitu dengan cara mengantarkan langsung kepada kelompok rentan seperti lansia dan difabel dengan mengantarkannya langsung ke rumah-rumah para KPM.
“PT Pos Indonesia dengan metode mengantarkan BST langsung ke rumah PKM adalah sebuah cara yang bagus, karena tidak menimbulkan adanya kerumunan. Hal ini bisa dilakukan untuk percepatan pembagian BST”, ungkap Ganjar.
Mengingat kebutuhan masyarakat juga mendesak, lanjut Ganjar, maka pembagian BST ini tidak boleh ditunda. Sehingga masyarakat bisa segera menggunakannya untuk belanja kebutuhan.
“Dan kalau harus diambil maka jumlahnya harus dibatasi. Hal itu bisa dilakukan manakal kelurahan dan kecamatan bisa mengatur kapan mereka ngantri dan bisa datang”, pintanya.
Namun demikian kebijakan Ganjar Pranowo ini bersebrangan dengan kebijakan Walikota Solo FX. Hadi Rudyatmo.
Sebelumnya Wali Kota menyatakan bahwa penyerahan BST dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk KPM ditunda selama PPKM.
Rudy menyampaikan bahwa pembagian BST akan dilakukan setelah PPKM dicabut. Penyerahan bantuan sosial langsung bakal memunculkan kerumunan yang berpotensi menjadi klaster persebaran Covid-19.
“Kami bukannya ingin mempersulit masyarakat, namun kami hanya menjalankan Instruksi dari Menteri Dalam Negeri. Kalau bantuan tersebut sangat diperlukan, Pemkot bisa membantu bahan pangan. Mohon agar benar-benar dipahami instruksinya dilarang mengumpulkan massa. Kalau nanti pusat mau transfer tentu akan lebih baik,” jelas Rudy, sepekan yang lalu.
Sementara itu, Kepala Kantor Pos Besar Solo, Wendy Nugroho, mengatakan bahwa pembagian BST kepada lansia dan difabel sudah dilakukan sejak akhir pekan lalu. Sehingga tidak terjadi kerumunan karena langsung di antar ke rumah KPM.
“Nanti akan kita laporkan dan meminta arahan walikota terkait progam ini boleh dilanjutkan atau tidak. Jika diperbolehkan maka akan kita lakukan khususnya untuk para lansia dan difabel yang tidak bisa keluar rumah”, ungkap Wendy.(*).
“